JAKARTA, KOMPAS.TV Ignatius Kardinal Suharyo menceritakan proses konklaf paus baru hingga terpilihnya Paus Leo XIV.
Suharyo mengungkapkan soal pernyataan Paus Leo XIV soal arah baru yang salah satunya mengenai perdamaian.
Dirinya juga mengatakan bahwa dalam pembicaraan Konklaf, Para Kardinal sering berbicara soal Paus Fransiskus.
Video Editor: Vila Randita
Produser: Theo Reza
#misa #pausleoxiv #katedral #jakarta
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/594128/full-kardinal-suharyo-cerita-soal-proses-konklaf-hingga-terpilihnya-paus-leo-xiv
Suharyo mengungkapkan soal pernyataan Paus Leo XIV soal arah baru yang salah satunya mengenai perdamaian.
Dirinya juga mengatakan bahwa dalam pembicaraan Konklaf, Para Kardinal sering berbicara soal Paus Fransiskus.
Video Editor: Vila Randita
Produser: Theo Reza
#misa #pausleoxiv #katedral #jakarta
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/594128/full-kardinal-suharyo-cerita-soal-proses-konklaf-hingga-terpilihnya-paus-leo-xiv
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00di laporan-laporan yang saya baca di koran maupun saya lihat di televisi
00:08Mungkin satu dua hal yang berkaitan dengan jalannya Kong Klau
00:16Disejak Paus Franciscus meninggal
00:20itu ada sembilan hari masa berkabung
00:24sembilan hari
00:26dan selama sembilan hari masa berkabung itu
00:30para kardinal
00:32baik yang pemilih elektor maupun yang tidak
00:36sudah pada berkumpul di Vatikan
00:40dan setiap hari mereka mengadakan pertemuan
00:45masing-masing kardinal
00:47mendaftarkan diri kalau mau berbicara mengenai apapun
00:52Jadi bisa dibayangkan kalau 200 sekian orang
00:56orang yang hebat-hebat itu
00:59berbicara pasti pembicaraannya macam-macam
01:03Saya sendiri datang pada hari terakhir
01:07sehingga
01:09meskipun tidak banyak hal yang dapat saya dengarkan dari para kardinal
01:15tetapi kira-kira saya dapat membayangkan
01:19pembicaraan itu bisa digolongkan di dalam beberapa klasifikasi
01:25Yang pertama adalah gereja macam apa
01:30yang ingin dibangun ke depan
01:34Jadi gereja itu kan bisa macam-macam ya
01:37ada ajaran teologi dogmatis, gereja itu apa
01:43ada gereja seperti yang dikatakan oleh Paus Franciscus
01:47yang belum pernah ada di dalam rumusan teologi
01:52misalnya saya ingin gereja seperti rumah sakit di medan perang
01:58rumusan seperti itu, jadi gereja yang terlibat
02:01di dalam keadaan apapun, terutama yang jelek-jelek
02:06Jadi gambaran tentang gereja seperti apa
02:10Yang kedua adalah
02:13dunia macam apa yang akan berkembang
02:16ke depan
02:18kita tidak bisa meramalkan gereja macam apa
02:23yang akan, maaf, dunia macam apa yang akan berkembang
02:29di masa depan, bulan depan, tahun depan, lima tahun yang akan datang
02:35Tetapi ini dengan bahasa
02:38kurang lebih dunia pertama ya, Eropa, Amerika
02:42mereka berbicara mengenai sekularisme
02:48proses sekularisasi
02:51yang akhirnya memuncak pada sekularisme
02:55Intinya, Allah tidak ada tempatnya lagi di dalam dunia
03:01Kalau kita kan masih banyak tempatnya ya
03:04Tapi di sana tidak
03:07Saya memberikan contoh, misalnya
03:10anak-anak katolik
03:12yang mau menerima sakramen krisma
03:15itu satu sakramen inisiasi
03:18diminta untuk membuat tanda salib
03:21itu tidak bisa
03:23Karena di sana
03:25anak-anak di sekolah
03:27tidak boleh diajar agama
03:31itu sekularisasi seperti itu
03:33Jadi sungguh-sungguh dipisahkan antara gereja dan negara
03:40Sehingga sekolah-sekolah
03:43kalau misalnya mengajarkan agama
03:45nanti pasti dihukum
03:47ada aturannya
03:49Yang berikutnya
03:51Allah tidak lagi mempunyai tempat
03:54adalah relativisme
03:57Yang dimaksudkan dengan relativisme adalah
04:01ketika orang tidak percaya lagi pada norma-norma moral
04:05yang pokok
04:08yang dasar
04:10Jadi tidak tahu lagi baik dan buruk itu relatif apa tidak
04:14Apakah ada kebaikan yang tidak berubah
04:17Yang dulu baik, sekarang tidak baik lagi
04:20Yang dulu salah, sekarang jadi betul
04:23Itu relativisme
04:25Jadi nilai yang tidak ditentukan oleh moral keimanan
04:31tetapi ditentukan oleh zaman
04:35Banyak sekali contohnya saya kira
04:39mengenai pernikahan misalnya
04:41Pernikahan itu dulu kan laki-laki dengan perempuan ya
04:45Sekarang banyak negara di Eropa
04:49yang sudah meratifikasi
04:52membolehkan hidup bersama sesama jenis
04:58Ini kan tidak terpikirkan 50 tahun yang lalu
05:02Sekarang sangat biasa
05:05Seolah-olah nilai-nilai yang dulu dianggap nilai dasar
05:10itu sekarang tidak ada lagi
05:13Kira-kira seperti itu
05:15Nah kalau zamannya memang seperti itu
05:18Lalu pemimpin gereja macam apa yang dibutuhkan
05:23Supaya dapat memimpin gereja ini dengan baik
05:28Gerejanya tidak terpengaruh oleh arus-arus yang tidak teratur itu
05:34Tetapi sungguh memberi arah kepada sejarah
05:40Jadi memberi arah baru
05:43Arah barunya misalnya rumusannya adalah damai
05:47Itulah yang dikatakan oleh Paus Leo
05:50Pada waktu tampil di balkon itu untuk pertama kali
05:54Beliau bicara tentang damai
05:56Itu arah
05:57Tetapi arah menuju perdamaian itu kan tidak semudah seperti dikatakan
06:04Perang dimana-mana, perang diciptakan
06:07karena orang mau menjual senjata
06:09dan begitu berputar sehingga tidak mungkin lagi
06:14orang lepas dari perang itu
06:18Jadi antara nilai dan realitas itu semakin jauh
06:24Di dalam pembicaraan
06:26Muncul beberapa kali kata-kata ini dari para kardinal
06:32Menyebut-nyebut Paus Franciscus
06:35Jadi meskipun beliau sudah meninggal
06:39Tetapi para bapak kardinal itu seolah-olah mau mengatakan
06:44Kami mengharapkan seorang pemimpin gereja yang baru
06:49Seturut jalur Paus Franciscus
06:54Artinya secara konkret bukan akademisi
06:58Bukan, apa namanya
07:06Bukan diplomat, bukan teolog
07:09Kami mengharapkan seorang pastor
07:13Artinya gembala yang terlibat di dalam kehidupan dunia
07:18Itu diulang-ulang terus
07:20Sehingga kira-kira kami yang ikut di dalam pertemuan-pertemuan sebelum Kongklav
07:26Itu sudah seolah-olah mendapatkan arah nanti yang mesti dipilih
07:31Adalah tokoh-tokoh yang sungguh pastor
07:37Ketika Kongklav masuk
07:41Meskipun pembicaraannya pada masa praklon Kongklav itu bermacam-macam sekali
07:47Ketika masuk Kongklav itu seolah-olah semuanya berubah
07:53Nadanya
07:55Memang kelihatannya serem ya
07:58Kongklav
08:00Karena semuanya digeledah
08:02Koper sayang tanah tidak pernah dibuka oleh polisi pun dibuka oleh polisi
08:07Dua-duanya, yang kecil dan yang besar
08:09Teliti betul-betul ada apa
08:11Supaya kerahasiaan Kongklav itu dijamin
08:15Itu maksudnya
08:17Kamar itu juga sudah disterilkan
08:20Baru ketika saya masuk ke kamar itu, segelnya dibuka
08:24Jendela-jendela semua disegel
08:27Supaya tidak ada komunikasi dengan orang luar
08:30Sehingga tidak bisa
08:32Nanti pilih ini, nanti pilih ini, tidak ada sama sekali
08:36Tidak mungkin, tidak mungkin
08:38Nah ketika kami masuk Kongklav
08:40Seolah-olah semuanya perbedaan-perbedaan itu tidak ada
08:44Hilang
08:45Kami masuk dengan tenang
08:47Suasananya doa
08:49Doa hening
08:51Terus diam
08:53Sambil menyanyi berdoa menuju kapel Sistina
08:57Dan disitu mulailah
08:59Ada macam-macam penjelasan mengenai tata cara
09:02Semuanya sudah ada bukunya
09:04Detail
09:05Sangat detail
09:06Bahkan menghitung suara pun ada caranya
09:10Sebelum dihitung
09:12Di OPO itu ya, dikocok
09:15Supaya tidak kelihatan ini siapa yang memasukkan terakhir
09:19Supaya nanti tidak ada aturannya itu
09:24Nah ketika masuk ke Kongklav
09:26Semuanya berjalan bagus
09:28Kecuali, bukan kecuali
09:31Tetapi ada yang membuat waktunya lebih panjang
09:35Semestinya hari pertama, hari Rabu malam
09:39Itu jam tujuh sudah selesai
09:43Tetapi karena kotbahnya sangat panjang
09:47Maka jam sembilan baru selesai
09:51Lalu baru keluar asap hitam yang pertama itu
09:55Itu karena kotbahnya terlalu panjang
09:57Maka Ramo nanti kalau kotbah jangan panjang-panjang
10:04Itu putaran pertama masih menjajaki
10:07Seperti kalau pemilihan ketua KWI itu ya
10:11Masih banyak sekali nama-nama yang muncul
10:15Meskipun tidak semua
10:18Pada putaran kedua, hari Kamis pagi
10:22Itu sudah menjadi lebih jelas
10:27Yang lain-lain itu sudah tinggal satu, dua, satu, dua
10:30Lalu yang calon-calon yang lain itu
10:32Yang kira-kira nanti akan dipilih
10:36Itu sudah naik, naik, naik, naik, naik begitu
10:39Tapi belum jadi karena harus dua bertiga
10:43Baru kemudian sore harinya
10:45Kamis sore putaran ketiga
10:49Itu juga kalau tidak ada kesalahan itu cepat
10:53Tetapi karena ada kesalahan
10:55Maka malam itu ya jam tujuh
10:58Sebetulnya jam lima sudah selesai itu
11:01Karena apa?
11:02Itu tadi karena Kardinal-Kardinal itu kan
11:05Banyak yang senior ya, sepuh
11:09Sehingga diberi kartu dua dimasukkan semua
11:12Padahal kan satu-satu
11:14Dan aturannya itu dihitung semua
11:17Kardinal lektornya seratus tiga puluh tiga
11:19Tapi yang masuk kartunya kok seratus tiga puluh empat
11:22Dari mana ini?
11:24Aturannya kalau seperti itu langsung dibatalkan
11:27Diulang, diulang
11:30Nah ketika putaran ketiga hari Kamis sore
11:35Cepat sekali
11:37Akhirnya terpilihlah Kardinal Prevost itu
11:43Itu di dalam Kongklav
11:46Sesudah Kongklav
11:48Hari berikutnya
11:50Paus terpilih masih mengundang para Kardinal
11:54Untuk berbicara bersama-sama
11:57Mendengarkan lagi
11:59Padahal sudah sekian banyak yang didengarkan
12:02Masih kurang mendengarkan
12:03Tapi itu simbolik
12:06Yang mau ditunjukkan oleh paus adalah
12:09Kita mau berjalan bersama-sama
12:13Jadi silahkan menyampaikan pikiran-pikiran
12:17Dan ternyata banyak sekali yang ingin berbicara lagi
12:21Itu rupanya Arapanya berbicara sekali
12:24Mau apa, mau apa, mau apa
12:27Tetapi karena waktunya terbatas
12:29Waktunya itu masih 38 yang mau bicara
12:32Disetop
12:33Tidak bicara
12:35Intinya adalah ini
12:38Paus Leo ini
12:40Mau melanjutkan pendahulunya Paus Franciscus
12:45Untuk mencari jalan-jalan baru
12:48Mewujudkan, mengimplementasikan
12:51Hasil konsilivatikan kedua
12:54Itu satu
12:56Lalu yang kedua
12:58Sadar bahwa itu semua tidak mudah
13:02Dan itu berkaitan dengan masa pascah
13:05Pascah itu kan kisah mengenai pembebasan
13:09Umat Allah perjanjian lama
13:11Dari perbudakan Mesir menuju tanah terjanji
13:14Itu kan perjalanan yang sangat-sangat-sangat panjang
13:19Sehingga kalaupun cita-citanya damai, damai, damai
13:24Paus Leo tahu bahwa itu tidak mudah
13:27Yang diwartakan damai
13:29Tapi yang terjadi adalah perang
13:32Konflik
13:33Dan itu sangat memprihatinkan beliau
13:36Sangat memprihatinkan gereja
13:39Sehingga sebelum Kongklaf mulai
13:41Ada suatu komunike
13:43Pernyataan dari pertemuan para kardinal itu
13:48Mengajak, menghimbau
13:51Untuk membangun, untuk mengakhiri perang
13:55Di Gaza, di Ukraina, di Sudan
13:58Dan di tempat-tempat lain yang banyak sekali itu
14:01Tetapi itu bukan hal yang gampang
14:06Karena apa?
14:07Nah ini sekarang refleksi saya ya
14:10Dulu ada pepatah
14:13Bahasa Latin
14:16Civis pacem
14:19Para bellum
14:21Artinya
14:22Kalau Anda menghendaki damai
14:25Siapkanlah perang
14:27Nah kalau begitu kapan selesainya?
14:29Perang itu
14:31Civis pacem para bellum
14:34Artinya maksudnya
14:36Kalau tidak mau ada perang
14:38Harus ada yang adidaya
14:40Yang tidak bisa dilawan oleh yang lain-lain
14:42Sekarang
14:44Ada kium di dalam gereja katolik itu berubah
14:48Bukan civis pacem para bellum
14:51Tetapi civis pacem para justitiam
14:56Kalau Anda menghendaki damai
14:59Tegakkanlah keadilan
15:02Tapi kan ini idealisme yang sangat tinggi ya
15:06Apakah orang mau adil?
15:09Nanti tidak ada negara-negara superkaya raya
15:13Yang lain nanti menjadi objek penghisapan dan sebagainya
15:20Jadi bagaimana?
15:25Jadi proyeknya bagus
15:28Pidatohnya bagus
15:30Tetapi kita semua tahu
15:32Itu tidak mudah seperti yang diucapkan
15:37Sampai disitu dulu
15:40Kalau ada yang mau tahu lebih lanjut
15:44Sejauh yang boleh saya sampaikan tentu saja ya
15:49Baik
15:51Terima kasih Bapak Kardinal
15:52Sekarang dibuka kesempatan untuk teman-teman bertanya
15:55Tiga dulu ya
15:56Satu dari Hidup
15:58Lalu yang kedua dari kompas.com
16:02Dua ya
16:03Baik, silakan yang pertama
16:05Nama dan media
16:07Saya Evi Susanto dari Hidup
16:10Bapak Kardinal, saya mau bertanya
16:13Apa makna peristiwa Kongklav bagi Bapak Kardinal
16:17Dan bagi gereja ke Uskobar Agung Jakarta
16:20Atau bagi gereja di Indonesia?
16:23Ya jelas, Kongklav itu kan menghasilkan pemimpin baru gereja
16:29Gereja Katolik itu kan satu ya
16:33Ikut pemimpinnya yang paling tinggi di Vatikan sana
16:37Tentu, nah ini
16:40Kita kan baru dengar sepotong-sepotong ini, Paus Leo ini
16:45Nanti saya yakin dalam waktu yang tidak terlalu lama
16:50Beliau akan menulis
16:52Yang biasanya disebut di dalam gereja Katolik enciklik
16:57Nah disitulah nanti akan dapat kita pelajari
17:01Kira-kira arah yang mau diambil oleh Paus Leo ini seperti apa
17:06Sebetulnya sudah bisa ditebak
17:11Dari kata, dari nama yang beliau pilih
17:14Leo ke-14
17:17Sebetulnya ketika para Kongklav itu para kardinal usul
17:22Nanti kalau terpilih
17:25Pausnya tolong mengambil nama Paus Franciscus II
17:30Karena sangat terpesona dengan Paus Franciscus
17:35Atau Paus Yohanes ke-24
17:39Paus Yohanes ke-23 itu orang kudus
17:43Yang memulai konsili Vatikan II
17:47Jadi harapannya kalau mengambil nama
17:51Yohanes ke-24
17:54Nanti pembaruan-pembaruan di dalam gereja itu
17:57Terus akan dicari jalannya
18:00Ternyata Leo ke-14
18:03Leo ke-13
18:05Itu hidup pada akhir abad ke-19
18:10Dan beliau adalah Paus yang pertama
18:14Yang menulis ajaran sosial gereja
18:18Namanya Rerum Novarum
18:21Bahasa Latin
18:22Hal-hal baru tahun 1891
18:27Pada waktu itu ada revolusi industri di Eropa
18:32Dan karena revolusi industri itu cara berpikir menjadi berbeda
18:37Buruh-buruh yang bekerja di pabrik-pabrik itu
18:41Tidak tahu lagi diperlakukan seperti apa
18:44Ada buruh anak-anak dan sebagainya
18:47Sehingga gereja mengambil sikap
18:49Tentang pekerjaan
18:51Tentang modal
18:52Tentang segala macam
18:54Nah sekarang Rerum Novarumnya itu bukan revolusi industri lagi
18:58Sekarang ini segala macam hal yang baru muncul yang tidak terduga
19:03Yang terakhir itu kan artificial intelligence
19:07Ini nanti akan membawa kita kemana?
19:11Orang membuat skripsi pakai AI itu langsung selesai
19:15Sehingga satu tahun bisa membuat skripsi tiga atau empat
19:20Tetapi lalu kemanusiaannya bagaimana itu?
19:24Macam-macam hal seperti itu
19:26Martabat manusia
19:28Yang semakin lama semakin jelas tidak dihormati
19:34Teknologi dihormati
19:37Uang dihormati
19:39Tetapi martabat manusia tidak dihormati
19:42Itu tantangan-tantangannya
19:45Selain relativisme
19:47Selain tidak adanya Allah dan sebagainya
19:51Tantangannya sangat besar
19:53Tantangan umat manusia itulah juga tantangan yang dihadapi oleh gereja
19:59Khususnya pemimpin gereja katolik Pausleo ke-14 ini
20:10Selamat malam Karinal dan Romo
20:12Saya Rian dari kompas.com
20:14Mau bertanya pertama soal refleksi ini Romo, Karinal
20:20Refleksi dari munculnya asap putih ketika Paus terpilih itu
20:26Mungkin banyak yang belum tahu
20:28Karena kan ini juga begitu disorot
20:32Kenapa sih dari dulu selalu asap putih
20:35Lantas Paus setelah itu terpilih
20:37Lalu yang kedua
20:38Tadi Romo dalam kotbahnya Karinal menyebut juga bahwa
20:42Ada beberapa yang diajarkan dari Kongklaf itu
20:46Pertama, tidak ada permainan uang
20:49Dalam pemilihan Kongklaf
20:51Mungkin apakah dari situ gereja ingin ada pesan tersendiri untuk dunia
20:56Kita tahu bersama bahwa politik itu kan
20:59Apalagi pemilihan itu kan syarat dengan politik uang
21:03Apakah memang itu yang hendak akan diajarkan oleh gereja kepada dunia
21:08Untuk kedepannya khususnya soal pemilihan
21:11Terima kasih Karinal itu saja
21:15Yang pertama tadi apa mas?
21:17Asap
21:23Ambil saja contoh mas ya
21:26Ini di dalam gereja katolik
21:29Masih dalam masa pasca
21:32Dan kalau melihat ibadah-ibadah di dalam gereja katolik pada masa pasca
21:39Itu putih
21:41Pakaiannya putih
21:43Kasulanya putih
21:45Jadi putih adalah lambang dari berbagai macam hal
21:49Termasuk di dalamnya adalah kegembiraan
21:54Nah, kalau mau tahu kira-kira
21:57Sesudah pemilihan itu terjadi apa
22:00Jadi kami menulis diberi kartu kecil
22:03Kartu pemilih penulis
22:06Dan harus membawanya begini
22:08Harus kelihatan bahwa itu dibawa sungguh-sungguh
22:11Lalu sampai di tempat mengumpulkan kartu itu
22:17Sumpah
22:19Saya bersumpah di hadapan Tuhan
22:22Bahwa yang saya pilih, saya tulis ini
22:25Hanya melulu yang dikehendaki Tuhan
22:29Bukan pilihan saya
22:31Jadi sudah
22:33Kalau mau gampang ya ditakut-takuti seperti itu
22:37Dan sumpah itu diucapkan di dalam
22:40Lukisan, di depan lukisan Michelangelo
22:43Di Capel Sistina
22:45Yang lukisannya itu pengadilan terakhir
22:50Jadi nanti kalau main-main
22:52Awas
22:55Jadi memang seperti itu
22:57Jadi sesudah masuk itu
23:00Masuk ke dalam lempengan tempat ini
23:03Tempat apa
23:05Tempat pengumpulan suara
23:07Aturannya harus dikocok
23:09Tapi waktu itu saya yang dapat tugas untuk mengocok-kocok itu
23:14Berat
23:15Saya minta izin apakah boleh di
23:18Di uot-uot di dalam
23:20Boleh
23:22Lalu sesudah di uot-uot itu
23:24Dihitung
23:26Satu persatu
23:28Dipindahkan ke tempat lain
23:30Nah kalau sudah cocok
23:32133
23:34Lalu mulai dibuka
23:36Satu persatu
23:38Yang menghitung itu 6 orang
23:40Jadi
23:42Untuk
23:44Tidak keliru
23:46Jadi galuk satu-satu-satu-satu
23:48Semuanya cocok
23:50Lalu kartu yang
23:52Pada orang yang ke enam itu
23:54Ditusuk dengan jarum
23:56Nanti digumpulkan dan dibakar
23:58Nah
24:00Sesudah
24:02Pertama putaran pertama tidak
24:04Sampai
24:06Ya semuanya kertas-kertas apapun
24:08Yang ada disitu yang ada tulisannya
24:10Dibakar
24:12Di bagian belakang dari
24:14Kapel Sistina itu
24:16Diberi obat sehingga keluarlah
24:18Asap hitam dan begitu
24:20Seterusnya
24:22Yang kedua mas
24:24Ini pertanyaan yang
24:26Bagi saya sangat bagus
24:28Tetapi
24:30Tidak mudah menjawabnya
24:32Tradisi gereja
24:34Memang sudah sangat lama
24:36Seperti itu
24:38Nah karena
24:40Gereja itu
24:42Bukan
24:44Institusi politik
24:46Tetapi institusi
24:48Spiritual
24:50Maka yang spiritual
24:52Itu harus dijaga
24:54Benar-benar
24:56Dan yang spiritual itu
24:58Kalau mencari pemimpin
25:00Ya pemimpin yang paling baik
25:02Diantara yang lain-lain
25:04Dan yang dikehendaki oleh
25:06Tuhan lewat
25:08Kongklav
25:10Maka kalau
25:12Memilih pemimpin yang baik
25:14Ya tidak boleh ada macam-macam
25:16Yang biasanya terjadi dalam
25:18Pemilihan presiden dan sebagainya
25:20Tidak ada disana
25:22Memang betul saya membayangkan
25:24Dalam batinnya masya
25:26Alangkah
25:28Hebatnya
25:30Kalau pemilihan
25:32Pemimpin-pemimpin
25:34Itu dijalankan dengan
25:36Spiritualitas yang seperti itu
25:38Pasti berbeda
25:40Memilih presiden pasti tidak sama
25:42Dengan memilih paus
25:44Tetapi nuansanya itu nuansa spiritual
25:46Tidak mencari kekuasaan
25:48Tidak
25:50Apa ada
25:52Gossip-gossip
25:54Tidak ada
25:56Macam-macam seperti itu
25:58Alangkah hebatnya
26:00Kalau pemimpin-pemimpin
26:02Kita itu dihasilkan
26:04Dengan cara seperti itu
26:06Entah caranya seperti apa
26:08Tetapi dipastikan
26:10Kekuasaan itu
26:12Tidak dikejar dengan cara
26:14Apapun
26:16Diperjuangkan iya harus
26:18Tetapi tidak dengan cara
26:20Apapun sehingga
26:22Cara
26:24Menghalalkan cara
26:26Tujuan menghalalkan cara
26:28Itu refleksi
26:30Saya mas
26:42Bapak kardinal saya Celia
26:44Dari TV One
26:46Yang mungkin Celia ingin tahu
26:48Mungkin teman-teman disini juga ingin tahu adalah
26:50Nah itu kan tadi Bapak kardinal sudah sampaikan
26:52Bahwa ini campur tangan Tuhan begitu ketika
26:54Pemilihan berlangsung
26:56Tapi sebelum pemilihan berlangsung kita sudah tahu
26:58Ada beberapa nama-nama mungkin yang tersebar
27:00Di media sosial sebagai nama-nama calon kuat
27:02Apakah memang
27:04Bapak kardinal sendiri
27:06Memperhitungkan hal tersebut
27:08Atau bagaimana dari Bapak kardinal sendiri menentukan
27:10Nama kemudian yang ingin
27:12Bapak kardinal tulis di dalam kertas tersebut
27:14Dan apakah Bapak kardinal juga
27:16Sempat berbicara dengan
27:18Pakus Leo ke-14 terkait dengan permasalahan di Indonesia
27:20Apa pesan
27:22Mungkin saran dari Bapak kardinal terkait hal tersebut
27:24Terima kasih
27:26Yang kedua
27:28Saya belum sempat berbicara dengan
27:30Pakus Leo ke-14
27:32Hanya sebelum
27:34Kongklaf
27:36Saya duduk bersama pada
27:38Satu meja makan
27:40Dan beliau bercerita mengenai
27:42Ordo OSA
27:44Agustinianum
27:46Saya dulu pernah memimpin
27:48Ordo itu
27:50Dan di Papua itu ada
27:52Ordo itu
27:54Uskup yang kemarin ditabiskan
27:56Di Timiga
27:58Itu dikenal baik oleh
28:00Pakus Leo ke-14 ini
28:02Karena waktu itu saya mengatakan
28:04Di Indonesia juga ada
28:06Oh iya nanti hari-hari ini
28:08Bernard baru
28:10Akan ditabiskan Uskup
28:12Itu kan artinya kenal
28:14Iya
28:16Saya sendiri
28:18Penggembiraan Pak ya
28:20Jadi saya masuk
28:22Ditanya bagaimana perasaan Anda ketika
28:24Masuk saya tenang-tenang
28:26Saja enggak pikir macam-macam
28:28Saya percaya
28:30Bahwa yaitu
28:32Persiapan-persiapan sudah cukup
28:36Aturan-aturan main
28:38Ditulis dengan sangat rinci
28:40Saya kira nanti
28:42Nanti waktu itu
28:44Itu seperti pemilihan yang
28:46Biasa
28:48Periode pertama
28:50Putaran pertama
28:52Itu pasti namanya masih macam-macam
28:54Dan betul
28:56Macam-macam
28:58Putaran kedua sudah mulai mengerujut
29:02Kira-kira
29:04Ini yang akan
29:06Didukung oleh yang lain
29:08Tetapi belum sampai dua bertiga
29:10Nah waktu itu kan
29:12Menjadi
29:14Menjadi pertanyaan
29:16Kalau masing-masing
29:18Kardinal
29:20Itu mempertahankan
29:22Calon yang dipilihnya
29:24Itu pasti akan lama
29:26Kongklafnya
29:28Tetapi rupa-rupanya itulah yang tadi
29:30Saya katakan
29:32Dalam rangka
29:34Pengalaman iman
29:36Saya
29:38Duh kudus yang mempersatukan
29:40Itu sungguh-sungguh
29:42Sangat terasa
29:44Nada berdoa
29:46Nada hening dan sebagainya
29:48Sangat terasa
29:50Sehingga kongklafnya
29:52Cepat
29:54Tadi kan ada yang lucu-lucu
29:56Kenapa kongklafnya cepat
29:58Makanannya disana gak enak
30:02Sehingga ingin cepat keluar
30:04Semua makan cari makan sendiri-sendiri
30:06Itu mbak
30:08Jadi saya tidak
30:10Saya mengikuti
30:12Siapa yang dikatakan
30:14Di dalam media
30:16Masa
30:18Tetapi ada
30:20Kalau masuk kongklaf
30:22Sebagai
30:24Calon paus nanti keluarnya
30:26Ya kardinal
30:28Jadi dukungan-dukungan
30:30Seperti itu kelihatannya
30:32Memang ada
30:34Berbeda-beda ya
30:36Pengalamannya dengan para kardinal itu
30:38Juga berbeda-beda
30:40Tetapi pada waktu
30:42Prakongklaf
30:44Itu sudah dikatakan berkali-kali
30:46Gereja
30:48Tidak membutuhkan diplomat
30:50Gereja
30:52Tidak membutuhkan akademisi
30:54Itu ada tempatnya lain
30:56Gereja membutuhkan pastor
30:58Gembala
31:01Baik
31:03Kelihatannya
31:05Sudah cukup
31:07Semua sudah bisa mendapatkan
31:09Ya ada
31:11Ya baik silahkan bapak kardinal
31:13Iya
31:15Pertama-tama terima kasih kepada
31:17Kawan-kawan wartawan
31:19Yang dengan
31:21Berbagai macam cara sejak
31:23Wafatnya Paus Franciscus
31:25Menyampaikan
31:27Menyebarkan berita-berita
31:29Yang sangat menarik
31:31Itu tentu
31:33Bagi umat katolik
31:35Saya yakin
31:37Sangat mengembirakan
31:39Artinya
31:41Gereja katolik dengan
31:43Apa
31:45Dayangan-dayangan itu
31:47Semakin dikenal
31:49Moga-moga tidak dikenal sebagai
31:51Yang membahayakan
31:53Tetapi dikenal
31:55Sebagai sahabat
31:57Yang mau berjalan bersama-sama
31:59Dengan siapapun
32:01Itu jelas sekali
32:03Ketika Paus Franciscus meninggal
32:05Dan ketika
32:07Ini ketika Paus Leo
32:09Keempat belas dibilih
32:11Reaksi dunia sangat
32:13Bagus
32:15Tentu
32:17Kami umat katolik di Indonesia
32:19Juga sangat berterima kasih kepada
32:21Pemerintah
32:23Yang waktu itu mengutus
32:25Wakil pemerintah
32:27Dalam pemakaman Paus Franciscus
32:29Dan sekarang
32:31Mengutus wakil-wakil
32:33Pemerintah
32:35Dalam inaugurasi
32:37Paus Leo keempat belas
32:39Itu sangat
32:41Meneguhkan
32:43Pemerintah hadir
32:45Di dalam peristiwa besar
32:47Di dalam gereja katolik
32:49Terima kasih Bapak Kardinal
32:51Dan apakah
32:53Ada yang mau ditambahkan
32:55Dari para Romo yang hadir
32:57Kira-kira demikian ya
32:59Teman-teman media yang terkasih
33:07Ya baik
33:09Saat ini saya persilahkan
33:11Untuk bisa mengambalikan momen
33:13Untuk bersama silahkan Bapak Kardinal
33:15Bersama Romo untuk
33:17Berdiri
33:19Untuk dipoto silahkan
33:35Baik
33:37Terima kasih banyak teman-teman
33:39Atas kehadirannya selalu
33:41Dengan setia mengikuti dan
33:43Mewartakan apa yang
33:45Terjadi proses
33:47Selama ini
33:49Terima kasih semuanya