KOMPAS.TV - Perjalanan seorang Presiden Soekarno tidak menjadikan Guntur mengingkan menjadi Presiden. Guntur malah tidak ingin menjadi Presiden karena sering melihat aktivitas Bung Karno yang sangat padat.
Guntur pun sebut bahwa menjadi seorang Presiden itu tidak enak.
Selain itu, Guntur pun menceritakan relasi Soekarno dengan Bung Hatta.
Simak cerita lengkapnya dalam episode special Istana & Presiden bersama Guntur Soekarno di sini: https://youtu.be/ifTnEBM9QGY?si=dZYsa_WLGJCQ0ALC
Baca Juga [FULL] Pesan Politik Guntur Soekarno hingga Dibalik Nasi Goreng Megawati-Prabowo | Istana & Presiden di https://www.kompas.tv/talkshow/593636/full-pesan-politik-guntur-soekarno-hingga-dibalik-nasi-goreng-megawati-prabowo-istana-presiden
#prabowo #gibran #megawati #istanapresiden #soekarno #bungkarno #politik
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/593991/guntur-soekarno-saya-lihat-bapak-bekerja-saya-malas-jadi-presiden-istana-presiden
Guntur pun sebut bahwa menjadi seorang Presiden itu tidak enak.
Selain itu, Guntur pun menceritakan relasi Soekarno dengan Bung Hatta.
Simak cerita lengkapnya dalam episode special Istana & Presiden bersama Guntur Soekarno di sini: https://youtu.be/ifTnEBM9QGY?si=dZYsa_WLGJCQ0ALC
Baca Juga [FULL] Pesan Politik Guntur Soekarno hingga Dibalik Nasi Goreng Megawati-Prabowo | Istana & Presiden di https://www.kompas.tv/talkshow/593636/full-pesan-politik-guntur-soekarno-hingga-dibalik-nasi-goreng-megawati-prabowo-istana-presiden
#prabowo #gibran #megawati #istanapresiden #soekarno #bungkarno #politik
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/593991/guntur-soekarno-saya-lihat-bapak-bekerja-saya-malas-jadi-presiden-istana-presiden
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Tapi kalau hubungan dengan adik-adiknya Mas To, itu selama di istana seperti apa sih kehidupan sehari-harinya gitu Mas To?
00:08Ya, kalau itu sih biasa, kayak kakak-kakak adik aja.
00:13Nggak ada apa istimewanya apa, biasa-biasa aja gitu.
00:16Tapi pasti sering lihat Bapak bekerja misalnya, Bung Karo bekerja, perasaan nggak sih kayak gimana aja tugasnya kepalanya?
00:23Justru saya kalau ngeliat Bapak kerja terus saya males kalau mesti jadi presiden.
00:27Oh, justru nggak mau jadi presiden anak presiden? Kenapa Mas To?
00:31Habis satu hari tidur cuma tiga jam. Malam-malam lagi enak tidur, Ajudan datang.
00:39Pak ada berita begini, bagaimana polisinya harus gimana? Mahles.
00:45Memang bisa Mas To? Langsung masuk ke kamar Bung Karo? Katanya ada beberapa menteri yang bisa masuk ke kamar Bung Karo? Langsung lapor ya Mas To?
00:54Iya. Makanya Pak Ruslan, terus yang deket lagi itu Pak Franseda.
01:02Pak Franseda itu yang kalau nggak salah meminta Bung Karo kasih nama Kompas.
01:07Oh, betul.
01:08Yang minta Bung Karo kasih nama Koran Baru lah.
01:12Apa terkasih nama Kompas, Pak Franseda.
01:15Terus siapa lagi ya?
01:18Ada dua tiga menteri lah.
01:21Dapat akses untuk menemui Bung Karo ya.
01:24Makanya Mas To bilang presiden Soekarno hanya bisa tinggal tiga jam ya.
01:30Ya, rata-rata sehari tiga jam.
01:32Saya ingat foto ini Bung Karo makin sepuh ya Mas To ya.
01:37Ini Mas To.
01:38Ini udah sakit ginjal.
01:40Udah sakit ginjal.
01:42Ini diambil waktu Bung Karo dengan Bung Hatta masih jadi satu atau udah terpisah?
01:49Udah Bung Hatta waktu itu udah nggak wakil-wakil presiden.
01:52Bukan wakil presiden.
01:53Udah antara lain ngeritik Bung Karno lah.
01:58Demokrasi kita lagi.
02:01Tapi relasi keduanya tetap personal sangat akrab ya Mas To ya?
02:07Masih mau dipoto berdua ya?
02:08Ini kalau nggak salah waktu akad nikahnya Rahma deh.
02:15Pak Arta datang, Bung Karno juga datang.
02:18Dapet izin, yaudah saya potret.
02:22Cepret, cepret.
02:24Nah Mas To kan tidak hanya Bapak, tidak hanya Bung Karno yang jadi presiden.
02:29Tapi adiknya Mas To juga Bung Magawati jadi presiden kelima.
02:32Nah itu gimana Mas To?
02:34Apakah juga memberikan misalnya sumbang saran kalau ke Bung Magawati?
02:38Pada saat menjabat atau seperti apa?
02:40Relasinya sama Mas To?
02:40Oh iya, terutama kalau dia minta gimana Mas kalau soal gini-gini.
02:45Ya saya kasih tau aja gimana.
02:47Terus kalau ada masalah yang kira-kira krusial itu juga saya omongin hati-hati dis.
02:56Sekarang ini situasinya gini, gini, gini, gini.
02:59Oh memberikan saran juga ya masukkan situasi politik kayak gimana.
03:03Mas Hartono juga kan wartawan pada masanya Bumega waktu itu.
03:06Iya waktu itu Adis itu panggilan akrab untuk Bumega ya.
03:10Kalau Mas To manggil Bumega itu Adis ya.
03:12Kenapa sih bukan Mas To yang jadi presiden?
03:15Kan tadi saya udah ngomong.
03:17Ngomong jadi presiden soalnya.
03:20Tapi ditawarin pernah?
03:21Atau misalnya ada yang mengusung misalnya,
03:23Mas To, maju deh.
03:24Banyak yang dorong saya untuk jadi presiden gitu.
03:28Tapi saya bilang males.
03:30Saya ingat Mas To.
03:30Dan Bapak juga tau watak saya tuh gak mungkin ya jadi presiden.
03:35Sampai jumpa di video selanjutnya.