Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
LOMBOK, KOMPAS.TV - Andi Pramaria, teman kuliah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) semasa di Fakultas Universitas Gadjah Mada (UGM) meyakini ijazah temannya tersebut asli.

Menurutnya, keyakinannya itu dibuktikan dari perjalanan sejarah saat dia dan Jokowi bersama-sama belajar hingga lulus dari UGM.

"Kalau begitu ijazahnya Pak Jokowi itu asli atau tidak. Kalau dibuktikan dari nilai sejarah, ini historis ya mbak, kalau dari sejarah itu ya, kalau saya bisa menyatakan asli. Kenapa saya bilang begitu, karena saya menyaksikan dan berbarengan dengan Pak Jokowi waktu kuliah sampai lulus," ujar Andi ditemui di kediamannya, Lombok, pada Sabtu (17/5/2025).

Baca Juga [FULL] Blak-blakan! Dosen hingga Teman Kuliah Jokowi soal Tudingan Ijazah Palsu di https://www.kompas.tv/video/593920/full-blak-blakan-dosen-hingga-teman-kuliah-jokowi-soal-tudingan-ijazah-palsu

#jokowi #ijazahjokowi #jokowidodo

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/593929/teman-kuliah-pastikan-ijazah-jokowi-asli-saya-betul-betul-menyaksikan
Transkrip
00:00Kalau dari sejarah itu ya, kalau saya bisa menyatakan asli.
00:04Masalah skripsi, skripsinya karena saya menganggap saya itu silvicultur,
00:10jadi saya mengambilnya itu masalah penanaman, penanaman di hutan gitu ya.
00:16Kalau Pak Jokowi kan masalah pemanfaatan kayunya, pola pemanfaatan kayu, konsumsi kayu,
00:23pemanfaatan kayu lah itu. Jadi mereka merasa bahwa, oh ini jurusan ya sebenarnya ini.
00:29Nah tetapi kalau secara karibatnya enggak ada jurusan itu.
00:36Sehingga kalau di dalam ijasa jurusan itu dicoret.
00:41Enggak ada jurusan. Kalau dibilang sarjana apa, sarjana kehutanan, jurusan apa enggak ada.
00:47Jadi memang saya kuliah bareng sama Pak Jokowi dari tahun 80 sampai 85.
00:57Nah di tahun pertama, tahun kedua, itu kan banyak kita mengambil mata kuliah wajib.
01:04Misalnya yang ini, mata kuliah-mata kuliah dasar, kita mengambil agama, udah jelas ya.
01:11Kemudian mengambil MKDU Pak, MKDU.
01:14Ya, yang itu-itu, pokoknya udah disitu. Itu kita kuliahnya bareng.
01:19Bareng semua. Nah terus kemudian, dan mata kuliah-mata kuliah itu kan ada banyak persyarat.
01:26Misalnya untuk mengambil statistik satu, kita harus mengambil matematika dulu.
01:32Nah kemudian statistik dua, kita harus lulus statistik satu.
01:37Itu kan gitu terus gitu kan. Nah, disitulah kemudian kita mulai berbeda-beda.
01:44Karena ada yang pintar banget sehingga dia lancar.
01:47Nah ada yang mau ngambil statistik tapi matematikanya belum lulus gitu.
01:52Karena pada saat zaman saya kuliah, namanya mata kuliah yang itu sulit-sulit.
01:59Ada fisika, ada biologi, ada yang mungkin aku itu dasar gitu kan.
02:08Jadi itu sulit-sulit semua.
02:11Nah, terus habis itu yang siapa yang cepat dia lancar, dia cepat.
02:15Nah, kemudian, apa namanya, yang membedakan saya sama Pak Jokowi itu penjurusannya.
02:22Pak Jokowi banyak mengambil pada pemanfaatan kayu, ya teknologi kayunya.
02:27Kalau saya mengambil ke silvikulturnya, budidaya tanaman hutan.
02:31Kemudian, lulus wisuda bareng.
02:36Bareng yaitu 19 November 1985 ya.
02:40Nah, menyangkut ijazah sekarang.
02:44Bagaimana ijazahnya kok begini?
02:46Ya, kami nggak ngerti.
02:48Kan kita ini kan mahasiswa ya.
02:50Jadi kita mahasiswa kalau kita di, apa namanya, begitu wisuda.
02:55Kan dikasih ijazah.
02:56Nah, ijazahnya ya seperti ini, ini.
02:59Nggak bisa kita protes dulu.
03:00Ini kok sudah time news rovan.
03:02Ya, nggak bisa kita kan.
03:04Kita kan teripanya ya begini.
03:05Nah, sekarang itu yang menjadi persoalan itu adalah
03:09kalau misalnya ditanyain,
03:11kalau begitu ijazahnya Pak Jokowi ini asli atau tidak.
03:14Nah, kalau dibuktikan dari nilai sejarah,
03:18ini historis Pak ya,
03:20kalau dari sejarah itu ya,
03:22kalau saya bisa menyatakan asli.
03:25Kalau dari historis.
03:26Kenapa Allah bilang itu?
03:28Karena saya betul-betul menyaksikan
03:31dan berbarengan dengan Pak Jokowi itu
03:34pada waktu kuliah.
03:37Sampai lulus.
03:38selamat tinggi.
03:40Terima kasih.
03:41Terima kasih.

Dianjurkan