Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu


JAKARTA, KOMPAS.TV - Salah seorang dokter kandungan di Garut diduga melakukan pelecehan ke pasien telah ditetapkan menjadi tersangka dan ditahan oleh Kepolisian setempat. Aksi pelecehan yang dilakukan dokter berinisial MSF tersebut viral di media sosial. Lalu bagaimana standar prosedur yang seharusnya dilakukan oleh dokter spesialis kandungan ketika melakukan pemeriksaan? Apa saja batasan dokter spesialis kandungan laki-laki terhadap pasien? Simak obrolan Adisty bersama dokter spesialis kandungan RS Sentra Medika Cisalak, dr. Stephanus Adi Kusuma SpOG, hanya di On Point with Adisty!

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/588263/dugaan-pelecehan-dokter-obgyn-ke-pasien-begini-prosedur-spesialis-obgyn-yang-benar-on-point-21
Transkrip
00:00SOP-nya begitu ketika melakukan pelayanan medis, seorang dokter kandungan melakukan pelayanan medis kepada pasiennya itu seperti apa dok?
00:09Idealnya ya, jadi dokter terutama disini saya berbicara sebagai dokter Objin ya, harus ditemani oleh satu orang bidang.
00:16Sudah ada prosedur medis itu begitu ya, USG dan segala macem gitu ya, tindakan-tindakan medis begitu ya, boleh gak sih skin to skin gitu?
00:24Tentu tindakan prosedur medis selama sesuai SOP yang memang seperti itu, mungkin ada tindakan yang memang misalnya skin to skin ya.
00:32Pasien punya hak untuk menolak itu?
00:34Betul, punya hak menolak. Jadi boleh gak sih seorang dokter menawarkan USG gratis?
00:54Halo, kembali lagi di On Point with Adi Stila Rasati.
01:01Ada beragam topik permasalahan yang menjadi sorotan publik di pekan-pekan akhir hari ini.
01:08Yang kemudian menjadi sorotan publik mata tertuju adalah dari dunia medis,
01:12di mana pekerja medis begitu ya terlibat atau terjerat kasus asusila.
01:20Kita sebut saja dokter PPDS Anastasi di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung.
01:28Dan yang terbaru adalah soal bagaimana dokter kandungan yang duga melakukan pelecehan terhadap pasiennya di salah satu klinik di wilayah Garut, Jawa Barat.
01:39Dan yang terbaru adalah soal bagaimana polisi akhirnya sudah menetapkan dokter MFS.
01:46Ini menjadi tersangka.
01:47Jadi sebenarnya pertanyaannya adalah bagaimana sebenarnya SOP atau do and don'ts-nya sebagai dokter kandungan
01:55untuk kemudian melakukan pelayanan medis terhadap pasiennya.
02:00Saya sudah kedatangan narasumber, dokter Stefanus Adikusuma yang merupakan dokter spesialis kandungan dari Rumah Sakit Sentra Medica Cisalak.
02:14Apa kabar dokter?
02:15Terima kasih baik.
02:16Oke, terima kasih ya sudah mau mampir di On Point with Adi Stilarasati.
02:20Jadi kita sangat dikejutkan dengan adanya pemberitaan soal mencoreng dunia medis.
02:33Mulai dari dokter PPDS anestesi di Rumah Sakit San Sadikin, Bandung.
02:38Yang kemudian kemarin adalah dan hari ini soal dokter kandungan yang diduga melecehkan pasiennya di salah satu klinik di Garut, Jawa Barat yang sudah ditetapkan jadi tersangka.
02:51Pertanyaan saya pertama begini dok, apa yang sebenarnya ada di benak dokter pada saat mengetahui rekan sejawat dokter, dokter spesialis kandungan terjerat kasus asusila semacam itu?
03:07Jadi ya tentu yang pertama kali sangat disayangkan ya.
03:12Jadi secara umum ada beberapa masalah di dunia kedokteran dan secara khususnya ada di bagian kebidanan dan kandungannya, dokter kandungan.
03:21Terutama kebetulan juga saya sebagai dokter kandungannya tentu sangat menyayangkannya.
03:27Seperti ada oknum di profesi saya yang mungkin melakukan kekeliruan atau hal yang tidak berkenan di masyarakat.
03:35Tentu hal ini kita sebagai masyarakat, saya pribadi sebagai dokter kandungan dan semua seluruh masyarakat yang ada di Indonesia, kita tentu tetap harus bijaksana dalam menyikapi masalah ini.
03:48Yang pertama selain kita sayangkan, kita berdoa agar semua proses hukumnya berjalan dengan lancar seadil-adilnya ya, agar tentu menyelesaikan masalah ini.
04:00Dan juga harapan saya sebagai pribadi dan juga mungkin ada banyak sekali masyarakat dan dokter ya, berharap mungkin kejadian ini bukanlah justru bukan kayak seperti takbir kecil yang nantinya membuka yang lain,
04:14tapi hanya sedikit sandungan saja. Kita berharap hal-hal seperti ini itu tidak akan terjadi lagi ke depannya.
04:21Kayak yang kita harapkan tentu dunia kedokteran di Indonesia semakin maju, bersaing dengan negara lain baik dalam hal teknologinya dan tentu yang paling penting dalam hal etika dan empati terhadap dokter terhadap pasiennya.
04:35Karena setahu saya ketika ingin menjadi pekerja medis begitu ya, baik itu dokter, perawat, kemudian bidan, itu adalah panggilan jiwa ya dokter?
04:46Iya betul sekali. Jadi banyak sekali dokter di luar sana yang mungkin tidak terekspos sosial media ya, yang menjadikan profesi ini itu sebagai cita-cita, jalan hidup dan memang panggilan hidup.
05:01Dan saya sendiri tentu kan sebagai dokter sudah tahu lah ya, kita mungkin secara umum sudah tahu bagaimana kompleks dan susahnya menjadi seorang dokter.
05:10Tentu saya pribadi nggak akan menciderai cita-cita saya dan secara umumnya saya nggak akan mempermalukan juga menciderai profesi saya,
05:20yang juga sedikit banyak akan berdampak terhadap dokter-dokter lain.
05:24Karena mungkin kan kepercayaan masyarakat terhadap dokter bisa terganggu atau menurun ya, kan?
05:30Tergerus.
05:30Betul tergerus, karena kalau kita masyarakat secara umum kan berhadapan dengan dokter atau mungkin dengan lembaga-lembaga lain ya,
05:37jika ada satu oknum yang bersalah, itu bisa menyebabkan dampak yang besar.
05:43Dan oleh sebab itu makanya saya bilang, selalu bilang kita bijaksana, kita selalu menyikapi secara bijaksana,
05:48apa yang terjadi mungkin hanya oknum saja ya, banyak sekali dokter yang tidak terekspos di sosial media yang jauh lebih baik,
05:58yang mendedikasikan dirinya betul-betul untuk pasien.
06:01Banyak sekali dokter yang kemudian memang panggilan jiwa, menolong dengan hati, menolong dengan ikhlas,
06:09apalagi dokter-dokter yang kita tahu atau pekerja-pekerja medis di daerah-daerah terpencil,
06:14daerah-daerah perbatasan yang memang harus sebenarnya lebih diperhatikan oleh pemerintah.
06:22Dok, ini kan jadi pertanyaan ketika, ya kita sudah lihat lah ya,
06:28viral di beredar di media sosial, bagaimana videonya.
06:32Nah, yang jadi pertanyaan adalah begini, sebenarnya kita harus mencerahkan juga
06:37SOP-nya begitu ketika melakukan pelayanan medis seorang dokter kandungan,
06:43melakukan pelayanan medis kepada pasiennya itu seperti apa dokter?
06:47Ya, ya. Jadi mungkin tidak hanya khusus untuk di bidang kandungan saja ya, secara umumnya juga,
06:53jadi untuk para masyarakat dan juga dokter.
06:55Jadi yang pertama, ketika kita melakukan suatu pelayanan medis ya,
06:59di rumah sakit maupun di klinik ya, di tempat fasilitas kesehatan,
07:04tentu idealnya ya, jadi dokter, terutama di sini saya berbicara sebagai dokter objin ya,
07:10harus ditemani oleh satu orang bidang.
07:12Oke, jadi memang sudah harus?
07:14Harus, sudah ditemani.
07:15Bidang atau suster?
07:17Ya, suster atau perawat ya, biasanya relatif bidang ya,
07:19karena kan menangani bagian kandungan.
07:21Nah, kan pasien yang kita tangani pasti perempuan, ya kan, namanya juga dokter kandungan, ya kan.
07:28Nah, idealnya pasien itu ditemani, kan kasusnya ada banyak.
07:32Kalau dalam kehamilan ya, idealnya ditemani oleh suami, ya.
07:36Jika mungkin ternyata tidak bisa suami bekerja di luar kota, gitu ya,
07:40paling tidak ditemani oleh keluarga.
07:42Bisa orang tua, bisa kakak, adik, atau saudara.
07:45Itu idealnya.
07:46Jadi idealnya, di dalam ruang pemeriksaan ada empat orang.
07:49Dua dari pihak penaga kesehatan, dua dari pihak pasiennya.
07:54Nah, setelah itu, setelah sudah kondisi itu terpenuhi,
07:58nah, misalnya ini baru pertama kali, tentu dokter akan menjelaskan, kan,
08:01oh, ya, pasien datang ke dokter-dokter, saya mau melakukan pemeriksaan USG.
08:07Baru, saya belum pernah di USG, hamil baru pertama kali, masih hamil muda.
08:12Baru mungkin, terspek, baru tiga-empat hari yang lalu positif, saya mau periksa dong.
08:16Dokter akan menjelaskan dulu, USG itu pemeriksaannya seperti apa nanti.
08:20Kita melakukan pemeriksaan USG, ya.
08:22USG itu ada alatnya, nanti ditempel di perut, ya.
08:27Jadi, harus mengangkat sedikit baju, ada gel yang dioleskan di perut,
08:32fungsinya agar alat itu bekerja dengan baik, ya.
08:36Dan bagaimana jika misalnya nanti pemeriksaannya itu tujuannya untuk apa juga?
08:40Oh, untuk melihat, untuk menghitung, bagaimana melihat nanti kehamilannya bagaimana.
08:45Nah, jika ternyata diperlukan pemeriksaan lain, juga dokter harus menerangkan.
08:50Misalnya, USG dari perut tidak terlihat, harus USG lewat dari jalan lahir,
08:55itu juga dokter harus menerangkan, kenapa sih harus seperti itu.
08:59Dan juga pasien serta keluarganya atau pasangannya selalu punya hak untuk menerima informasi
09:05selengkap-lengkapnya dulu, dan juga berhak menyetujui atau menolak.
09:09Dan dokter juga akan selalu, dokter yang baik, itu akan selalu menghormati keputusan pasien.
09:15Kita sebagai dokter akan selalu menyarankan pilihan yang terbaik.
09:19Pilihan itu ada banyak ya, tapi nggak semua pilihan itu baik untuk pasien.
09:23Kita menyarankan pilihan yang terbaik.
09:26Tapi pilihan yang terbaik itu belum tentu pasiennya cocok dan nyaman.
09:30Jadi pasien berhak misalnya mencari pilihan lain atau misalnya menolak.
09:35Dokter pun mengerti, pasti adalah satu hal dan alasannya.
09:39Jadi semua itu, makanya pentingnya diskusi sebelum melakukan tindakan, tindakan apapun.
09:45Oke, itu kan saya membayangkan ketika dokter memberikan penjelasan,
09:50ketika mungkin ini tidak terlihat nih misalkan melalui USG abdomen,
09:57terus harus melalui USG jalan lahir.
10:01Kalau memang si pasien tidak berkenan atau kurang berkenan,
10:06itu pasien punya hak untuk menolak itu?
10:09Betul, punya hak menolak.
10:11Jadi otonomi pasien itu sangat penuh ya.
10:14Jadi pasien itu menolak terlepas misalnya suatu tindakan medis itu penting atau misalnya krusial.
10:21Tetap pasien punya otonomi, kebebasan sepenuhnya.
10:25Karena suatu tindakan medis kan akan dikerjakan pada tubuh pasiennya itu.
10:30Jika pasiennya sudah cukup, misalnya cukup usia, sudah cukup dewasa,
10:35dia bisa menentukan sendiri.
10:37Kecuali jika harus diwakilkan, misalnya pada pasien anak-anak,
10:40itu diwakilkan ya tentu yang akan mengambil keputusan orang tuanya.
10:44Karena kalau anak umur masih 1-2 tahun kan belum bisa menentukan.
10:48Tetapi pada kasus ini, sebagai dokter kandungan,
10:51pasien-pasien yang sudah mau memeriksakan kehamilan,
10:54kan pasti pasien dewasa.
10:55Jadi pasien berhak menentukan.
10:57Jika memang dirasa tidak nyaman begitu, tidak apa-apa.
11:01Dokter juga akan tetap mencari jalan yang terbaik juga kan.
11:05Karena kan pada dasarnya tidak terpaku terhadap satu pilihan.
11:09Kita terbuka terhadap beberapa pilihan, kita urutkan dari yang paling baik.
11:13Jadi kalau misalkan, oh melalui USG abdomen, perut, tidak kelihatan.
11:19Diberikan pilihan bagaimana dengan USG jalan lahir.
11:21Tapi tidak berkenan, oh oke mungkin bisa balik lagi.
11:25Menunggu, balik lagi nanti 2 minggu atau seminggu.
11:27Betul, begitu.
11:29Jadi tetap sebelum memang jika pasien menolak,
11:33kita sebagai dokter juga ada kewajiban menjelaskan.
11:36Jika menolak, kira-kira apa yang akan terjadi.
11:39Krusial nggak harus dilakukan atau tidak.
11:42Memang jika tidak harus dilakukan, mau menolak,
11:44kira-kira opsinya bagaimana?
11:46Atau alternatifnya bagaimana?
11:48Nah kita sebagai dokter harus menjelaskan.
11:50Dan pasien juga harus menanyakan itu.
11:53Saya bilang bahkan harus ya.
11:55Dan selain punya kebebasan juga harus menanyakan.
11:58Karena kan pada prinsipnya ketika kita konsultasi,
12:01kita ingin mendapatkan penjelasan.
12:03Yang sejelas-jelasnya.
12:04Nah kan karena orang awam bertanya ke ahli.
12:08Ya kan dokter yang sudah sekolah,
12:09sudah berpengalaman lama,
12:11kita menjelaskan.
12:12Menjelaskan berdasarkan pengalaman seperti ini.
12:15Nah jadi memang pasien itu berhak,
12:17dan justru harus menanyakan bagaimana.
12:20Jadi apa yang mau dilakukan,
12:22setuju atau tidak.
12:23Jika tidak setuju, alternatifnya apa.
12:26Jadi pasien berhak untuk memilih juga,
12:29dan juga berhak untuk menerima penjelasan,
12:33dan dokter juga punya kewajiban untuk memberikan penjelasan sejelas-jelasnya.
12:37Oke itu sebelum tindakan.
12:39Kemudian kesepakatan itu terjadi,
12:44di ruang USG itu harus didampingi.
12:48Harus didampingi.
12:49Sebaiknya idealnya didampingi.
12:51Jadi ketika pasien kontrol kehamilan yang itu tadi didampingi,
12:55minimal didampingi.
12:56Kalau tidak ada suami, keluarga.
12:59Kalaupun sampai pasien datang sendiri,
13:02dengan misalnya merantau,
13:04ternyata tidak punya kenalan,
13:06tidak punya kenalan yang bisa mendampingi,
13:08suami jauh.
13:10Yang itu tadi, minimal sekali dokter harus didampingi oleh bidan dan perawat.
13:13Karena SOP-nya sesuai itu.
13:15Tidak boleh berdua saja ya?
13:16Tidak boleh berdua saja.
13:18Karena tentu untuk menghindari konflik of interest ya,
13:21ada kepentingan atau ada potensi-potensi,
13:24hal-hal yang tidak baik akan terjadi.
13:27Dan semua itu memang sudah diatur.
13:29Dan agar, jadi tidak sekedar untuk agar
13:32semua berjalan dengan sesuai SOP, aman begitu.
13:36Tapi juga harus nyaman untuk pasiennya,
13:40dan nyaman untuk dokternya.
13:42Makanya itu tadi saya bilang,
13:43jika pasien merasa tidak nyaman,
13:46itu tidak usah dilakukan.
13:48Sama seperti dokter juga.
13:49Dokter juga jika merasa tidak nyaman,
13:51dokter tentu tidak akan menyarankan suatu tindakan medis.
13:53Jadi kan, makanya itu diskusi dapat ketemu nih.
13:57Dua pihak nyaman,
13:58baru dijalankan.
14:00Jadi tidak ada pertanyaan,
14:01atau tidak ada potensi hal-hal buruk yang bisa terjadi.
14:04Karena dari awal sudah jelas,
14:06sudah setuju.
14:07Oke.
14:09Makanya saya juga bingung begitu ya.
14:12Karena ketika saya ke dokter objin,
14:14ke dokter spesialis kandungan,
14:16bahkan saya selalu ke dokter laki-laki,
14:19dan itu selalu didampingi oleh suami saya.
14:22Dan pasti dokternya tuh pasti,
14:24sini Pak, sini Pak, dilihat Pak.
14:26Begitu kan, coba dilihat nih ya Pak ya,
14:27gini-gini segala macam.
14:28Itu adalah bagian etika juga dari seorang dokter begitu ya.
14:32Iya, betul.
14:33Supaya juga keluarganya juga mengetahui.
14:36Betul sekali ya.
14:37Jadi selain hanya sekedar mendampingi,
14:41jadi kan pendampingi itu juga bisa melihat.
14:43Prosedurnya juga berhak mendengarkan juga.
14:45Prosedurnya akan dilakukan apa.
14:47Jadi suruh mendekat juga, Pak,
14:49kita lihat nih,
14:49adiknya gerak-gerak begitu kan.
14:51Oh, denyut jantungnya sudah kelihatan.
14:53Ini maksudnya memang seperti ini.
14:55Terutama ya untuk pasangan baru ya,
14:57yang belum pernah melakukan.
14:58Jadi jelas,
15:00oh dokternya memang melakukan pemeriksaan,
15:02sudah sesuai prosedur,
15:03dan memang untuk kebaikan pasien.
15:05Jadi selain sesuai prosedur pun,
15:07juga kebaikan pasien.
15:08Jadi pasien nyaman begitu.
15:10Dan juga kan kalau ya sebagai,
15:12tadi ya banyak periksa ke dokter kandungan laki-laki kan ya.
15:16Terima kasih.
15:17Jadi karena periksa ke dokter mungkin yang beda gender ya,
15:21karena memang dokter kandungan mungkin banyak laki-laki.
15:23Nah kan ditemani oleh suami juga kan.
15:26Jadi rasa aman,
15:28rasa safety itu kan tercipta.
15:29Iya, tercipta di ruangan pemeriksaan itu.
15:33Nyaman juga untuk dokternya,
15:34karena ada dari pihak dokternya bidan menemani.
15:38Atau nyaman juga untuk pasiennya juga,
15:40karena ditemani suami atau keluarganya.
15:43Jadi nggak segedar pemeriksaan itu,
15:46hanya memeriksa,
15:47oh yang penting hasilnya begini aman-aman.
15:49Tapi nyamannya juga perlu.
15:51Jadi nggak segedar,
15:53oh ini aman ya, bagus, semua bagus.
15:55Tapi masih ada yang harus ditanyakan.
15:57Tapi tadi kok dokternya,
15:58kok periksanya seperti ini,
15:59saya sebenarnya nggak nyaman.
16:00Nah itu juga harus dibilang.
16:02Apa perlu ya?
16:03Oh dokter, saya kok seperti ini,
16:04apa perlu dokter?
16:05Nah begitu.
16:06Memang kalau ada yang ketidaktahuan,
16:08boleh ditanyakan.
16:09Begitu kan?
16:10Nggak pernah periksa USG,
16:11diangkat bajunya ya.
16:12Kenapa diangkat?
16:13Nah ya kan?
16:14Biar tahu.
16:15Kan kalau orang yang nggak pernah USG,
16:16kan memang nggak tahu.
16:17Kalau USG itu harus diangkat bajunya,
16:20harus dikasih gel, ya kan?
16:21Dan itu yang melakukan pendamping,
16:24bidan atau suster.
16:25Iya, bisa bidan atau suster yang penting,
16:28intinya ada pendamping.
16:29Dokternya pun yang mengoleskan gel,
16:31nggak apa-apa.
16:31Yang penting kan pasien sudah mengetahui.
16:34Karena nggak semua pasien itu
16:35sudah pernah melakukan
16:36suatu prosedur medis sebelumnya, ya.
16:38Atau misalnya,
16:39paling tidak,
16:40misalnya udah teredukasi lah,
16:43ternyata tuh,
16:43pemeriksaan USG memang harus seperti ini.
16:45Nggak semua.
16:46Karena saya juga pernah menemui pasien,
16:48nggak pernah di USG itu,
16:49hanya tiduran saja.
16:50Terus, oh belum pernah USG ya?
16:52Oh, USG itu harus seperti ini.
16:53Ternyata ada.
16:54Ada memang pasien yang seperti itu.
16:56Jadi, kita harus menjelaskan,
16:58memang, gitu.
16:59Menjelaskan.
17:00Jadi, kan, mungkin memang
17:01nggak semua pasien itu
17:02sudah teredukasi dengan baik.
17:04Dan mungkin juga,
17:05dokter juga kan
17:06nggak bisa kadang-kadang
17:07apa ya,
17:09selalu teliti ya,
17:10menjelaskan dengan baik, gitu.
17:11Jadi, memang ada waktu,
17:13ada yang mau ditanyakan dulu nggak?
17:14Ah, begitu.
17:15Siapa tahu memang dokternya
17:16ada yang kelewat, begitu kan?
17:17Nah, jadi,
17:18ruang diskusi,
17:19bonding antara dokter dan pasien
17:21itu tercipta.
17:22Jadi, kan,
17:23pemeriksaan lebih nyaman juga ya,
17:25untuk, ya,
17:26memperoleh hasil yang lebih bagus juga.
17:28Oke.
17:29Pertanyaan saya begini, dok.
17:30Ketika memang sudah ada
17:32prosedur medis itu,
17:33begitu ya,
17:35apa namanya,
17:36USG dan segala macam,
17:37gitu ya,
17:37tindakan-tindakan medis,
17:38begitu ya,
17:39boleh nggak sih skin to skin, gitu?
17:42Iya, sebenarnya,
17:44kalau kita bilang skin to skin,
17:46boleh atau tidak,
17:47tentu tindakan prosedur medis
17:48selama sesuai SOP
17:51yang memang seperti itu.
17:52Mungkin ada tindakan yang memang
17:53misalnya skin to skin, ya.
17:55Ada dokter ingin memeriksa,
17:57memeriksa kandungannya,
17:59misalnya sudah mau diperiksa
18:00setinggi apa,
18:01begitu kan,
18:02memang otomatis kan dokter akan,
18:04kulit dokter akan menyentuh ya,
18:05kulit pasien, kulit di perut kan,
18:07misalnya untuk mengetahui
18:08kira-kira posisinya,
18:09bagaimana nih,
18:11bahkan,
18:11kalau dokter mau melakukan
18:12pemeriksaan dalam pun,
18:14ya kan,
18:14menggunakan serung tangan,
18:16kan memeriksa di jalan lahir.
18:17Betul.
18:18Jadi,
18:18intinya,
18:19prinsipnya,
18:20bukan,
18:20kita bukan,
18:21apa ya,
18:22menitik beratkan pada
18:24boleh atau tidak boleh,
18:25tetapi pertama,
18:26sesuai SOP atau tidak.
18:28Oke.
18:28Pasien sudah jelas,
18:29dan pasien setuju.
18:31Karena memang,
18:31memang mungkin tindakannya seperti itu.
18:33Kalau dokter misalnya mau melakukan tindakan,
18:35kalau memang tidak perlu skin to skin,
18:37ya tidak akan skin to skin,
18:38tapi kalau memang,
18:39perlu tindakan atau prosedur,
18:40atau pemeriksaan fisik yang skin to skin,
18:42ya memang seperti itu harusnya.
18:44Jadi,
18:45selama pasien nyaman,
18:46pasien sudah setuju,
18:47boleh,
18:48begitu,
18:49bisa dilakukan,
18:49nggak apa-apa.
18:50Begitu, ya.
18:51Oke,
18:52itu,
18:52bagaimana SOP-nya memang harus,
18:55jadi,
18:55semuanya harus diketahui secara jelas,
18:57begitu ya.
18:58Hak-hak pasien apa saja,
18:59kemudian kewajiban seorang dokter seperti apa,
19:02begitu ya.
19:03Nah,
19:03kita beralih ke ini dok,
19:04soal,
19:05komunikasi.
19:08Iya.
19:08Komunikasi antara pasien dan juga dokter,
19:11begitu.
19:13Boleh nggak sih,
19:14begitu ya,
19:15seorang dokter,
19:16begitu ya,
19:17menawarkan,
19:18begitu ya,
19:19USG gratis,
19:20karena memang,
19:21ada dugaan,
19:23modus yang dilakukan oleh,
19:25sekali lagi saya mengatakan,
19:26oknum dokter,
19:27kandungan MSF ini,
19:28menawari,
19:29menawarkan,
19:30para pasien ini,
19:31untuk USG gratis.
19:33Iya,
19:34mungkin jadi begini ya,
19:35jadi untuk para pasien,
19:37ya,
19:37jadi ketika dokter,
19:39mau melakukan suatu tindakan medis,
19:41gitu ya,
19:42biasanya itu kan,
19:43ada wadahnya,
19:44wadahnya di suatu fasilitas kesehatan,
19:47ya,
19:47bisa rumah sakit,
19:48bisa juga klinik kesehatan.
19:50Tentu yang akan melakukan penawaran,
19:53atau misalnya akan menanun,
19:54ya,
19:55memberitahukan kepada pasien,
19:57maupun calon pasien,
19:58tentu alangkah baiknya,
20:00yang paling baik itu,
20:01merupakan fasilitas kesehatannya.
20:03Jadi,
20:04bukan langsung antara dokter,
20:05ke pasiennya,
20:06menawarkan,
20:07oh,
20:07ini nanti ada saya,
20:08mungkin melakukan suatu tindakan prosedur medis.
20:12Tapi mungkin bisa,
20:13dokter bekerja sama,
20:14dengan fasilitas kesehatan,
20:16nanti fasilitas kesehatan,
20:17yang menanun,
20:18juga yang nanti akan,
20:19juga merekap lah,
20:21nanti pasien-pasien yang mungkin,
20:22mau mendaftar,
20:23begitu ya,
20:24jadi juga nanti,
20:25baru rumah sakit akan memberitahu ke dokter,
20:27baru,
20:28yang sudah,
20:29pada tanggal yang misalnya,
20:31atau waktu yang sudah disepakati,
20:32baru akan dijalankan.
20:33Jadi mungkin,
20:35yang baik juga,
20:36kita sebagai dokter,
20:37gitu ya,
20:38saran saya juga,
20:39kepada fasilitas kesehatan,
20:41alangkah lebih bagusnya,
20:42seperti itu.
20:43Jadi kan,
20:43semua jelas ya,
20:45resmi dan jelas,
20:47jadi,
20:47tidak langsung antara dokter,
20:49langsung pasien,
20:50begitu.
20:51Jadi,
20:51karena,
20:52sepengetahuan saya,
20:54begitu ya,
20:55selama saya juga,
20:56berkomunikasi,
20:57ketika ada tindakan medis,
20:59atau apapun prosedur medis,
21:00itu,
21:01itu melewat,
21:03harus melewati suster atau bidan.
21:05Betul,
21:05ya,
21:06pendaftarannya.
21:06Pendaftaran,
21:07efisiennya itu,
21:08melalui,
21:09bukan langsung ke dokter,
21:10begitu,
21:10baru,
21:11setelah itu,
21:12oke,
21:13deal dan segala macam,
21:14itu pun diketahui,
21:15atau didampingi oleh suster,
21:17ataupun bidan itu.
21:17Betul,
21:18ya,
21:18jadi,
21:19dokter pun untuk melakukan,
21:20suatu tindakan medis,
21:22ketika misalnya dokter,
21:23mendaftar di suatu rumah sakit,
21:25atau klinis,
21:25kan sudah ada,
21:27apa,
21:27keahlian akademisnya,
21:28ya,
21:29keahlian klinisnya,
21:30begitu,
21:30yang sudah disetujui oleh rumah sakit.
21:33Dan,
21:34jika dokter saya,
21:35memelakukan suatu tindakan,
21:37atau prosedur medis,
21:38ya,
21:38fasilitas kesehatan sudah mengetahui,
21:40apa yang saya akan melakukan.
21:42Ya,
21:42itu kan,
21:43semua itu kan sudah tercatat dengan jelas.
21:45Makanya,
21:45ada istilahnya,
21:46namanya,
21:47rekamedis,
21:48begitu,
21:48iya,
21:49makanya,
21:49jadi,
21:50pasien,
21:51ke rumah sakit,
21:52atau fasilitas kesehatan,
21:53yang mewadahi,
21:54agar bertemu dokter.
21:56Jadi,
21:56sebaiknya,
21:57ini idealnya,
21:58tidak terputus jalur itu.
22:00Jadi,
22:01memang pasien,
22:02ke pendaftaran fasilitas kesehatan,
22:04nanti pendaftaran itu yang akan meng-arrange dokternya,
22:07pertemuannya bagaimana.
22:08Termasuk jamnya,
22:09harus sesuai dengan,
22:11memang sudah di,
22:12sudah di berlakukan oleh pihak fasilitas kesehatan,
22:15atau penuh masakit,
22:16atau klinik.
22:16Iya,
22:17betul.
22:17Jadi,
22:18di luar jam itu?
22:19Iya,
22:19jadi kalau di luar jam itu kan tentu,
22:21biasanya kan juga dokter kan sudah ada,
22:23berjanjian juga dengan fasilitas kesehatan,
22:25dan tentu dokter itu kan ya,
22:28mungkin ada kesibukan juga di tempat fasilitas kesehatan lain.
22:31Jadi,
22:31memang seharusnya yang baiknya itu semua on time ya,
22:35karena kalau on time,
22:36nggak molor-molor kan juga tidak akan mengganggu jadwal-jadwal berikutnya.
22:40Jadi,
22:41kalau sebisa mungkin pasien juga,
22:43mungkin juga aware juga ya,
22:45kita sebagai pasien,
22:46mungkin saya menempatkan diri sebagai masyarakat itu aware.
22:50Kalau kita mau melakukan pemeriksaan,
22:52atau mau periksa ke dokter,
22:54ya memang sudah di jam prakteknya,
22:56di hari prakteknya beliau,
22:57begitu.
22:58Kecuali misalnya memang,
23:00rame sekali mengantri,
23:02ya agak molor sedikit,
23:03misalnya praktek,
23:04misalnya jam 2 sampai jam 4,
23:06oh saya baru diperiksa setengah 5,
23:08tapi kan karena full,
23:09begitu ya,
23:09bukan karena memang sudah diarahkan di jam di luar praktek itu.
23:14Itu idealnya seperti itu.
23:15Jadi,
23:16kita juga sebagai tenaga kesehatan,
23:18saya sebagai tenaga kesehatan,
23:20pasien ya,
23:21masyarakat gitu,
23:22agar kita lebih cocok lah ya,
23:24lebih cocok,
23:25lebih terbuka,
23:26lebih jelas.
23:27Jadi,
23:27itu tadi,
23:28menghindari potensi-potensi hal yang tidak baik yang bisa terjadi.
23:31Oke,
23:32itu soal bagaimana,
23:34apa namanya,
23:35harus melewati prosedurnya,
23:38prosedurnya,
23:40jangan sampai kemudian di luar jam konsultasi,
23:43begitu,
23:43termasuk juga harus juga pihak fasilitas kesehatan,
23:47itu harus mengetahui betul,
23:48begitu ya,
23:49kalau memang,
23:49oh ini ada pasien,
23:51ada dokternya,
23:51dokternya praktek,
23:52begitu ya.
23:53Oke,
23:54bagaimana dengan,
23:56begini,
23:56karena tadi,
23:59yang terbaru adalah,
24:02ada terungkap,
24:03begitu,
24:04pemberian vaksin,
24:07penyuntikan vaksin,
24:09terhadap salah satu korban,
24:12begitu,
24:12yang melapor,
24:13itu di rumah orang tua korban.
24:16Nah,
24:17itu gimana?
24:17Boleh atau enggak sih,
24:18sebenarnya pelayanan medis itu di rumah,
24:20di rumah pasien,
24:22begitu?
24:22Iya.
24:23Biasa kan kita tanya home care kan?
24:24Iya, betul.
24:25Jadi memang ada,
24:26memang ada beberapa,
24:27untuk masyarakat mungkin ya biar tahu,
24:29jadi memang ada beberapa pelayanan fasilitas kesehatan,
24:32yang istilahnya home care,
24:34atau perawatan rumah,
24:35karena mungkin tidak memungkinkan,
24:37pasiennya datang ke fasilitas kesehatan,
24:40ya,
24:40tapi kondisinya cenderung stabil,
24:43tetapi mungkin tidak memungkinkan,
24:44karena terlalu tua,
24:45atau misalnya memang penyakitnya cukup berat,
24:48jadi biasanya dilakukan home care,
24:49jadi dari tenaga kesehatan,
24:52ya,
24:52mungkin perawat,
24:52atau bidan,
24:53atau mungkin bisa didampingi dokter ya,
24:55dokter umum,
24:55atau dokter palliatifnya datang ke rumah,
24:58itu kan sudah,
24:59jadi tadi,
25:00tadi yang saya jelaskan itu,
25:02jadi nggak cuma hanya dokternya saja,
25:04tapi tetap ada pendamping tenaga kesehatan,
25:06jadi kan minimal dua orang.
25:07Dan diketahui oleh faskesnya,
25:09atau rumah sakitnya?
25:09Faskesnya,
25:09betul,
25:10pasien ini sudah terjatuhal memang,
25:12misalnya home care pada jam sekian,
25:14begitu,
25:15pasiennya tentu sudah punya rekam medis,
25:17juga di fasilitas kesehatannya,
25:18di rumah sakitnya,
25:20tentu semuanya tercatat dengan jelas,
25:21tenaga kesehatannya yang datang ke sana itu jam berapa,
25:25siapa saja,
25:26sampai di sana mendapatkan perawatan apa sih,
25:28dan tentu pasien juga harus didampingi juga,
25:30ada pendampingnya,
25:31apalagi kan kalau kita home care,
25:32artinya sebenarnya pasiennya dalam keadaan yang mungkin,
25:36istilahnya tidak fit lah ya,
25:39jadi harus ada pendampingnya.
25:40Nah,
25:41untuk tindakan,
25:42beberapa tindakan yang mungkin bisa dilakukan di fasilitas kesehatan,
25:46ya mungkin masyarakat terlebih lagi sekarang,
25:49tetap harus aware ya,
25:51lazim atau tidak,
25:52misalnya ditawarkan oleh,
25:53ada orang ya,
25:54oknum kita bilang ya mungkin,
25:55ya mungkin lebih pantas gitu,
25:57menawarkan suatu tindakan,
25:59atau prosedur medis,
26:00di rumahnya,
26:01Apalagi cuma suntik vaksin?
26:02Nah, begitu.
26:04Itu kan maksudnya nggak urgen gitu ya?
26:06Pertama ya,
26:06tidak urgen,
26:07dan tentu kalau misalnya,
26:09untuk beberapa prosedur medis,
26:10harus ada yang dilakukan di fasilitas kesehatan,
26:13karena jika timbul ada beberapa,
26:16misalnya efek samping,
26:17seperti mungkin penyuntikan vaksin,
26:19bisa kemungkinan alergi,
26:21ya kan,
26:21tentu lebih aman jika dilakukan di fasilitas kesehatan,
26:24daripada di rumah,
26:25ya kan,
26:26karena fasilitasnya lebih lengkap,
26:28untuk mengantisipasi,
26:30jika ada efek samping,
26:31atau hal-hal mungkin yang darurat yang terjadi,
26:33berkaitan tentang prosedur medisnya.
26:36Begitu,
26:36jadi masyarakat mungkin,
26:38ya kita adanya hal ini juga,
26:40sedikit lebih terbuka ya,
26:42dan lebih aware juga,
26:44untuk memperhatikan,
26:45kira-kira kurang lebih,
26:46bagaimana,
26:47apa,
26:47jadi harus selalu jelas itu,
26:48kembali lagi tadi,
26:49harus selalu jelas,
26:50prosedurnya apa,
26:52dan memang harus seperti ini kah?
26:54Dan kalau memberikan vaksin itu,
26:55penyuntikan vaksin di luar klik,
26:58fasilitas kesehatan itu,
26:59nggak lazim?
27:00Ya mungkin,
27:01sebenarnya bukan masalah tidak lazim ya,
27:03kan juga ada pelayanan ya,
27:05pelayanan yang ke rumah,
27:06tapi itu tadi ya,
27:07yang penting,
27:08pertama tercatat resmi,
27:10oleh fasilitas kesehatannya,
27:11dilakukan memang oleh tenaga kesehatan,
27:13yang profesional gitu kan,
27:15karena mungkin,
27:16banyak sekali mungkin,
27:18ada oknum-oknum,
27:19yang tidak semestinya,
27:20melakukan prosedur medis itu,
27:22kalau kita kan,
27:22kalau dari fasilitas kesehatan,
27:24dari rumah sakit,
27:24sudah jelas ya,
27:25dokternya jelas,
27:26perawatnya jelas,
27:27terdaftar di rumah sakit itu,
27:29dan memang saya sudah mendaftar,
27:30memang untuk pelayanan home care,
27:32begitu memang ini mungkin yang dilakukan,
27:34agar pasien tidak perlu keluar rumah,
27:36begitu mungkin kan,
27:37waktu zaman dulu,
27:38ketika masih covid ya,
27:40vaksinasi anak-anak tetap berjalanan,
27:42ada kes-kes khusus lah,
27:45ada kes-kes khusus,
27:46dan itu semua kan,
27:47kita tetap,
27:48intinya harus dijelaskan,
27:50dan harus setuju,
27:51kalau setuju,
27:53baru kita jalankan,
27:54begitu.
27:55Oke,
27:55itu soal bagaimana,
27:57pengungkapan yang,
27:58di pihak kepolisian,
28:00begitu kan,
28:00ini kita menghormati betul,
28:02proses yang sedang berjalan,
28:04yang sedang diselidiki,
28:05sudah masuk ranah penyidikan,
28:07bahkan begitu ya,
28:08sudah ditetapkan menjadi tersangka,
28:10kita tahu,
28:12ada video,
28:14video yang berada di media sosial,
28:16banyak sudah,
28:17banyak dilihat,
28:18begitu ya,
28:20CCTV,
28:21di dalam sebuah,
28:23ruang praktek,
28:24ruang praktek,
28:25ya,
28:25bagaimana?
28:26Nah,
28:26jadi sebenarnya,
28:28kalau rumah sakit itu kan,
28:30suatu fasilitas kesehatan,
28:32yang sudah sangat diatur ya,
28:34sudah sangat diatur,
28:35jadi,
28:36sudah bahkan ada akreditasinya,
28:38semua itu sudah ada,
28:39memang,
28:39untuk suatu,
28:40entah klinik,
28:41atau rumah sakit ya,
28:43jadi penggunaan CCTV,
28:44di ruang praktek,
28:45itu kan harus sebenarnya,
28:47di ruang praktek,
28:48itu kan ada privasi pasien juga ya,
28:50kita juga tidak,
28:51pasien,
28:51kita sebagai pasien itu,
28:53tidak ingin informasi medis kita,
28:54itu diketahui orang lain,
28:56yang tahu mungkin hanya pendamping,
28:57dan tenaga kesehatan,
28:59nah,
28:59oleh sebab itu juga,
29:01jika,
29:02rumah sakit yang baik,
29:03juga rumah sakit yang baik,
29:05dokter yang baik,
29:05itu tentu akan menjaga privasi pasien ya,
29:08tentu ya,
29:09mungkin,
29:10ya tentu ada pihak yang akreditor lah,
29:13akreditasi,
29:13yang mengakreditasi rumah sakit,
29:15yang tentu nantinya akan bisa menjelaskan,
29:16lebih baik ya,
29:18cuma,
29:18jika melakukan,
29:19ada hal-hal yang cenderung berpotensi,
29:22mencederai privasi pasien,
29:24itu seharusnya tidak ada,
29:25ya,
29:26termasuk ya mungkin kita kalau,
29:28makanya ada kan,
29:29bahkan nih,
29:29bahkan nih,
29:30dilarang mengambil foto dan video,
29:33di kawasan rumah sakit,
29:35jadi,
29:36kalau pun ada CCTV di rumah sakit,
29:38itu hanya untuk memantau,
29:39pada mungkin tempat-tempat yang,
29:41berpotensi ada,
29:43kecelakaan,
29:44atau ada citera di sana,
29:46tetapi mungkin,
29:47tidak ada banyak orang lewat di sana,
29:49bukan berarti,
29:51privasi pasien yang harusnya dijaga,
29:53hanya untuk pasien dan tenaga kesehatan,
29:55bisa diumbar,
29:55bisa dilihat siapa saja,
29:57seharusnya kan seperti itu,
29:58tapi tentu sekali lagi memang ya,
30:01makanya saya selalu bilang,
30:02kalau,
30:03ya ini mungkin juga saran juga lah ya,
30:05untuk masyarakat,
30:06kita sebagai masyarakat itu,
30:08pintar-pintar memilih,
30:10fasilitas kesehatannya,
30:11sekarang apalagi sudah jelas-jelas ada akreditasinya,
30:15sudah dipampang jelas,
30:16itu piagamnya di depan biasanya,
30:18kalau suatu fasilitas kesehatan itu,
30:21sudah terakreditasi dengan baik,
30:23dan juga saya sebagai dokter,
30:25dan juga teman-teman banyak,
30:26tentu kami akan selalu menjaga,
30:28privasi pasien,
30:29bahkan penyakitnya saja saja,
30:31kita tidak omongkan ke siapapun,
30:33bahkan ke pasangan kita,
30:35apalagi video kita melakukan pemeriksaan,
30:37atau prosedur medis,
30:38ya kan,
30:39tentu kan seharusnya kan,
30:40ya kita tidak,
30:41karena itu masuk ranah privasi,
30:42betul,
30:43masuk ranah privasi,
30:44kan itu kan pasien,
30:45pasien itu kan juga,
30:46berhak punya privasi,
30:48oh saya punya penyakit nih,
30:49karena ada beberapa penyakit,
30:50yang memang,
30:51mungkin tidak sebaiknya,
30:53orang lain tahu,
30:54nah itu sudah memang privasi,
30:55kita sebagai dokter,
30:56tidak bisa menciderai,
30:58ke otonomi,
30:59dan juga privasi pasien,
31:01begitu,
31:03ini kan,
31:04banyak sekali pertanyaan,
31:05seorang dokter,
31:07begitu ya,
31:07di sumpah,
31:10iya,
31:11sumpah profesi,
31:12ya walaupun,
31:12sumpah profesi,
31:14itu,
31:14itu sudah dijelaskan,
31:16sudah,
31:17di google juga sudah banyak ya,
31:19dan Anda juga,
31:20termasuk,
31:20yang dari,
31:22satu dari sekian banyak dokter,
31:23sebarusnya memang sudah memahami itu,
31:26dan,
31:26sudah meresapi itu,
31:27sudah meresapi itu ya,
31:29jadi ketika dokter,
31:30itu sudah lulus sebagai dokter umum,
31:33ada sumpah dokternya ya,
31:34lulus juga melanjutkan pendidikan,
31:36juga kita juga disumpah lagi,
31:38sebagai spesialisasinya ya,
31:40dan kita,
31:40ya itu,
31:41tadi saya bilang,
31:42saya secara pribadi,
31:43tentu tidak akan menciderai,
31:45cita-cita,
31:46dan,
31:47profesi saya,
31:48di profesi itu jelas dikatakan,
31:49kita itu harus,
31:50harus melayani,
31:52pasien itu,
31:53sebagai,
31:54seperti kita,
31:55apa ya,
31:55mentrit,
31:56atau melayani,
31:57diri kita sendiri,
31:58ya,
31:59memperlakukan semua orang itu sama,
32:01tidak berdasarkan,
32:02suatu suku,
32:03ras,
32:04agama,
32:04golongan tertentu,
32:06ya,
32:07apapun itu,
32:08kita harus melakukan,
32:09secara adil,
32:10secara sebaik-baiknya,
32:12gitu kan,
32:13secara sesuai keilmuan,
32:15keilmuan seorang dokter,
32:17jadi,
32:18seharusnya ya,
32:19dokter yang baik,
32:20ya,
32:20mengamalkanlah sumpah itu,
32:22karena,
32:23tidak semua profesi di dunia ini,
32:25ada sumpahnya,
32:25dokter itu,
32:27salah satu profesi yang ada sumpahnya,
32:29ya,
32:29jadi,
32:30kita,
32:30saran saya juga,
32:31untuk sebagai tenaga kesehatan yang lain,
32:33profesi kita itu sudah ada di sumpah,
32:36ya,
32:37kalau misalnya,
32:38lupa,
32:38itu,
32:39boleh sesekali,
32:40recall kembali,
32:41begitu,
32:42sebenarnya,
32:43kita melakukan seperti ini,
32:44itu,
32:44kalau,
32:45kalau,
32:46nih,
32:46keluarga kita,
32:47seperti itu,
32:48bagaimana,
32:49bagaimana,
32:49karena,
32:50kalau pada prinsipnya ya,
32:51pada prinsipnya ya,
32:52semua orang nantinya akan menjadi pasien,
32:55dokter pun akan menjadi pasien,
32:56dokter yang perempuan akan jadi pasien,
32:58opjin,
32:59akan hamil,
33:00ketika tua akan mungkin,
33:02jadi pasiennya dokter penyakit dalam,
33:04atau dokter saraf,
33:05atau dokter yang lain,
33:06gitu kan,
33:07jadi,
33:07ujung-ujungnya,
33:08semua orang akan menjadi pasien,
33:10begitu,
33:10jadi,
33:11itu kita,
33:12ingat,
33:12selalu ingat itu,
33:13saya,
33:13saya sendiri selalu ingat itu ya,
33:15kita berusaha sebaik mungkin,
33:17untuk melayani pasien itu,
33:18seperti kita,
33:19kalau yang kita,
33:20menempatkan diri kita,
33:21sebagai pasien,
33:22ya,
33:23jadi saya ingatkan kembali ya,
33:24kita sebagai dokter,
33:25harus seperti itu,
33:26dan pasien pun,
33:27juga tetap,
33:29punya hak,
33:29dan juga menghormati dokter juga,
33:31ya,
33:32memang dokter,
33:32jika memang perlu melakukan suatu prosedur medis,
33:35dijelaskan,
33:36kalau memang seperti itu,
33:37memang yang seperti itu adanya,
33:39memang mungkin harus seperti itu,
33:41yang penting pasien juga merasa nyaman,
33:42karena tenaga medis,
33:45itu adalah profesi yang mulia,
33:47ya,
33:47semoga tetap mulia,
33:49seterusnya,
33:50perpanjangan Tuhan juga,
33:52untuk kemudian,
33:53bisa menyembuhkan,
33:55iya,
33:55menyembuhkan,
33:56bukan menyakiti,
33:57betul,
33:57jadi,
33:59ya,
33:59itu tadi saya bilang ya,
34:01dokter itu,
34:01banyak,
34:02enggak semua,
34:03enggak ada hanya beberapa,
34:04dokter itu,
34:05perpanjangan tangan Tuhan,
34:07karena kita sudah diberi keilmuan,
34:09dan pengalaman ya,
34:10untuk membantu orang-orang awam di sana,
34:12penyakitnya apapun,
34:14kalau dalam hal saya,
34:14penyakit kebidanannya,
34:16kandungannya,
34:17begitu,
34:17kita harus menjadi memang perpanjangan tangan Tuhan,
34:20dan kita tetap harus selalu memikirkan,
34:22apalagi saya sebagai dokter kandungan laki-laki,
34:25nanti punya pasangan ya,
34:27punya pasangan,
34:28ada orang tua juga,
34:29ibu saya,
34:30begitu,
34:31atau punya keluarga perempuan,
34:32bagaimana kalau misalnya pasangan saya,
34:35atau keluarga saya,
34:36ternyata,
34:37tidak begitu dilayani dengan baik,
34:38oleh dokter Objin,
34:39dan laki-laki,
34:41nah,
34:41itu jadi sebagai,
34:42apa ya,
34:43rem,
34:43dan suatu bentuk,
34:46agar diri itu selalu sadar,
34:48begitu ya,
34:48jadi memang,
34:49apa yang kita lakukan itu,
34:50semata-mata,
34:51harus untuk kebaikan pasien,
34:53oke,
34:54terakhir,
34:54ketika sudah disumpah,
34:56dan sudah melihat,
34:57memahami,
34:58meresapi,
34:59soal sumpah,
35:01jabatan dan profesi itu,
35:03ketika ada pelanggaran di sana,
35:05sudah masuk ke ranah kepolisian,
35:07konsekuensinya bahkan,
35:08tidak bisa lagi,
35:10menjadi seorang dokter,
35:11tidak ada STR,
35:12itu sudah memang harus siap,
35:14semua,
35:14semua begitu ya,
35:15jadi,
35:16selain yang pertama,
35:17mungkin,
35:18sanksi sosial ya,
35:19istilahnya kalau zaman sekarang ya,
35:20sudah tersebar di sosial media,
35:23kami di dokter juga ada,
35:24banyak sekali organisasi profesi ya,
35:26mulai dari ID,
35:27terus juga organisasi,
35:28profesi spesialisnya juga,
35:30POGI,
35:31POGI,
35:31jadi,
35:32itu semua ada,
35:33komite etiknya juga,
35:35kami selain disumpah,
35:36itu,
35:37yang menandakan,
35:38bahwa kami,
35:39itu bertanggung jawab,
35:40atau siap bertanggung jawab,
35:41ya sampai di sana,
35:42itu menandakan bahwa memang,
35:44dokter itu harus,
35:45memang harus mengamalkan keilmuannya,
35:48di tingkat tertinggi,
35:49hanya semata-mata,
35:50demi kebaikan pasien,
35:51dan dokter selain tadi bilang,
35:53ya terlepas pekerjaan mulia,
35:55juga sebagai individu harus bermartabat,
35:58yaitu dalam menjalankan profesinya,
36:00jadi,
36:01ketika,
36:02kalau memang kita yakin,
36:03kita berpraktek,
36:05atau mengamalkan keilmuan kita secara baik,
36:08tentu kita sudah siap,
36:09sampai tanggung jawabnya,
36:10seberat itu,
36:11dan itu memang sudah konsekuensi,
36:12ketika memang,
36:13ada pelanggaran di situ,
36:14karena dokter adalah salah satu profesi,
36:18yang itu tadi,
36:18melewati banyak sekali jenjang pendidikan,
36:21dan ada banyak sekali memang,
36:23organisasinya,
36:24dan salah satu profesi yang disumpah,
36:27jadi sudah,
36:27memang sudah konsekuensinya sampai itu,
36:29jadi kembali lagi,
36:30saran saya untuk,
36:31tenaga kesehatan di luar sana,
36:32teman-teman saya,
36:33ya,
36:34entah junior,
36:34ataupun senior,
36:35selalu mengamalkan keilmuan,
36:37sebaik-baiknya,
36:37selalu mengamalkan keilmuan,
36:39dengan sebaik-baiknya,
36:40apa yang selain itu,
36:41tiga kata,
36:43yang ingin Anda sampaikan,
36:45untuk calon-calon dokter,
36:46apalagi untuk,
36:46spesialis kandungan,
36:48begitu ya,
36:49yang pastinya berhubungan dengan,
36:50perempuan,
36:51begitu ya,
36:53perpanjangan tangan Tuhan,
36:54untuk menyembuhkan,
36:55begitu ya,
36:56bukan menyakiti,
36:57begitu ya,
36:58karena kita juga tahu,
36:59sebagai seorang dokter,
37:00berat,
37:02berat sekali,
37:03walaupun memang tugasnya mulia,
37:04mulai dari,
37:05apa PDS-nya mungkin,
37:07gitu kan,
37:07jadualnya,
37:09begitu,
37:09betul-betul,
37:10apa yang ingin Anda sampaikan,
37:11supaya,
37:12on the track,
37:12begitu.
37:13On the track,
37:13ya,
37:14jadi,
37:14kalau tiga kata ya,
37:15jadi dokter itu,
37:16yang pertama,
37:18harus jujur,
37:19ya,
37:19jujur terhadap diri sendiri,
37:21dan jujur terhadap pasien,
37:22terbuka,
37:23ya,
37:23jujur,
37:24satu kata,
37:25mewakili ya,
37:26lalu kata yang kedua,
37:27itu,
37:28harus bijaksana,
37:29ya,
37:30bijaksana artinya,
37:31tidak semua,
37:32hal itu bisa disamakan,
37:34satu ke satu pasien,
37:35harus bisa mengambil,
37:37keputusan yang terbaik,
37:38baik di tengah-tengah situasi yang tidak baik,
37:41ya,
37:42dan apakah memang ini memang yang diperlukan pasien,
37:45dan yang ketiga,
37:46selain jujur,
37:48bijaksana juga,
37:49dan juga harus empati,
37:51jadi bayangkan itu tadi,
37:54kalau kita jadi pasien bagaimana,
37:56ada empatinya,
37:57kita juga bisa mengerti,
37:58kalau pasien itu manusia,
37:59bisa sedih,
38:01bisa gembira,
38:02bisa kecewa juga,
38:03sama kita itu juga bisa kecewa,
38:05bisa marah juga,
38:06itu makanya,
38:07jadi,
38:07jadi dokter itu,
38:09mesti jujur,
38:10bijaksana,
38:10dan berempati kepada pasien,
38:12ya,
38:13nistaya,
38:14bisa jadi dokter yang baik,
38:15bisa memajukan,
38:17dunia,
38:18kesehatan Indonesia,
38:19oke,
38:20tugas berat,
38:22sekaligus juga menjadi tugas yang mulia,
38:24itulah,
38:25sebagai seorang dokter,
38:28memang profesi yang mulia,
38:31begitu,
38:31jangan sampai kemudian ini,
38:32mencederai,
38:33mencederai,
38:33profesi seorang dokter,
38:36karena memang,
38:37itu memang,
38:38tugas berat,
38:40terima kasih,
38:41dokter Loh Stemanus,
38:43spesialis,
38:44dokter spesialis kandungan,
38:45di rumah sakit Sentra Medica Cisalak,
38:48setelah bergabung bersama kami,
38:49di On Point with Adi Stilarasati,
38:51lancar terus dokter,
38:53sukses juga,
38:54untuk,
38:55supaya juga bisa menjalankan,
38:57profesi yang mulia ini,
38:58iya,
38:59terima kasih Loh.
38:59Oke,
39:00ya,
39:00itu tadi,
39:00beberapa,
39:01pencerahan,
39:02begitu ya,
39:03bagi kita,
39:04pasien,
39:04begitu sebenarnya,
39:05SOP-nya seperti apa,
39:06apa yang menjadi hak kita,
39:08sebagai pasien,
39:09begitu ya,
39:09terutama untuk perempuan,
39:11apa juga kewajiban,
39:12sebagai seorang dokter,
39:13begitu ya,
39:14di tengah kita lihat,
39:15informasi,
39:17yang kurang mengenakan,
39:19dari,
39:20oknum,
39:21saya mengatakan,
39:21oknum,
39:21dokter,
39:22spesialis kandungan,
39:24yang kita tahu,
39:25ada dugaan pelecehan,
39:27terhadap pasiennya,
39:28tentu saja,
39:28ini menjadi pembelajaran juga,
39:30bagi kita,
39:31begitu ya,
39:32untuk bisa,
39:33tahu,
39:34mana hak pasien,
39:35dan juga kewajiban,
39:35dari seorang dokter,
39:37mana yang boleh,
39:37mana yang tidak boleh,
39:38begitu ya,
39:39kita jumpa lagi,
39:40di episode lainnya nanti,
39:41di On Point with Adi Stilarasati,
39:42terima kasih sudah menyaksikan,
39:45terima kasih dokter,
39:46terima kasih,

Dianjurkan