Skip to playerSkip to main contentSkip to footer
  • today
Tempo Eksplainer: Daya Beli Masyarakat Terus Tergerus, Apa konsekuensinya?
Transcript
00:00Lebaran
00:04Lebaran biasanya menjadi pendorong konsumsi, namun pada tahun ini, momen tersebut tak mampu mengangkat daya beli masyarakat.
00:11Data Maneri Spending Index atau MSI per Maret 2025 menunjukkan kelompok masyarakat bawah mengalami tekanan paling besar,
00:18dengan tingkat tabungan turun ke titik terendah dalam beberapa bulan terakhir.
00:22Penurunan serupa di alami kelompok lain yang menandakan tekanan ekonomi meluas ke semua lapisan.
00:27Pelemahan ini sejalan dengan turunnya Indeks Keyakinan Konsumen atau IKK yang mencapai 121,1 pada Maret 2025,
00:37serta melemahnya Indeks Kondisi Ekonomi atau IKE dan Indeks Ekspektasi Konsumen atau IEK.
00:42Meski indeks-indeks tersebut menunjukkan tren negatif, Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia Ramdan Deni Prakoso mengatakan keyakinan konsumen tetap terjaga.
00:52Di tengah kondisi tersebut, pelaku usaha menyuarakan kegelisahan.
00:55Asosiasi Pengelola Pusat Perbelanjaan Indonesia atau APPBI meminta pemerintah memberikan insentif untuk mendorong kembali daya beli yang lesu.
01:03Rabu 16 April 2025, APPBI menemui Menteri Perdagangan Budi Santoso di kantor Kementerian Perdagangan.
01:10Ketua Umum APPBI Alponzus Wijaya berharap pemerintah dapat memberikan insentif untuk mendorong peningkatan daya beli.
01:17Hingga kini, Budi Santoso belum menguapkan respon pemerintah atas permintaan tersebut.
01:22Menteri Keuangan Sri Mulyani juga irit bicara ketika ditanya ihwal keyakinan konsumen yang kian tergerus.
01:29Melemahnya daya beli masyarakat mencerminkan tekanan ekonomi yang makin serius.
01:34Direktur Next Policy Yusuf Ibisono menilai indikator utama seperti deflasi, pemutusan hubungan kerja, dan penurunan jumlah pemudik menjadi sinyal kuat.
01:42Menurut dia, menjelang Ramadan biasanya terjadi kenaikan harga atau inflasi karena pemerintah masyarakat meningkat.
01:48Namun, pada Februari 2025, justru terjadi deflasi sebesar 0,48% secara bulanan.
01:54Kondisi ini, kata Yusuf, tidak lazim terjadi menjelang Ramadan dan menjadi yang pertama sejak 1996.
02:00Ditambah lagi, dalam 3 bulan pertama 2025, banyak pabrik tutup dan puluhan ribu orang kehilangan pekerjaan di sektor formal.
02:10Sementara itu, jumlah pemudik lebaran pun anjelok 7,6 juta orang.
02:14Dari tahun lalu hingga tahun ini hanya menjadi 154,6 juta orang.
02:18Menurut dia, hanya alasan keuangan serius yang bisa membuat orang membatalkan tradisi penting seperti mudik.
02:23Tekanan juga mulai menjelar ke kelas menengah.
02:28Penjualan mobil sebagai indikator konsumsi barang tahan lama turun 5,1% secara tahunan pada Maret 2025.
02:35Ekonomi Universitas Andalas Syafruddin Karimi menyebutkan hal ini sebagai sinyal perlambatan permintaan intas sektor.
02:41Ia memperingatkan jika kelompok bawah kehilangan daya beli dan kelompok menengah menahan belanja,
02:46permintaan dalam negeri akan merosot drastis.
02:48Kondisi ini memicu PHK besar-besaran dan membuat pendapatan nasional turun.
02:53Yusuf Randy Manilat dari Center of Reform on Economic menambahkan,
03:00inflasi pangan menjelang lebaran sangat membebani masyarakat berpenghasilan rendah.
03:04Ia juga menyoroti ketidakpastian arah kebijakan pemerintah setelah pemilihan umum sebagai pemicu tambahan
03:09yang membuat masyarakat makin berhati-hati dalam berbelanja.
03:14Ia mendesak pemerintah mempercepat belanja sosial,
03:17menyalurkan stimulus fiskal yang tepat sasaran,
03:20dan menjamin kestabilan harga kebutuhan pokok.
03:22Sebab, ke depan ujar Yusuf, pemulihan konsumsi rumah tangga akan sangat tergantung
03:26pada beberapa indikator penting,
03:28yaitu inflasi inti, ekspektasi pendapatan konsumen,
03:32kondisi ekonomi saat ini,
03:33serta perkembangan ketenaga kerjaan di sektor informal dan usaha mikro, kecil dan menengah atau UMKM.
03:38Terima kasih telah menonton!

Recommended