BEKASI, KOMPAS.TV - Viral di media sosial, warga berbondong-bondong memindai retina matanya di sejumlah tempat.
Mereka mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi bernama World App karena tergiur imbalan uang usai memindai retina.
Tim sasaran mencoba mendatangi salah satu lokasi pemindaian retina warga di Jalan Juanda, Bekasi Timur yang sempat viral.
Sejak dibekukan oleh Komdigi, suasana kantor World App di Jalan Juanda, Bekasi Timur, tampak sepi.
Lokasi yang sebelumnya ramai dipadati warga kini nyaris tak ada aktivitas.
Menurut juru parkir setempat, operasional World App dibuka pada 27 April dan berhenti beroperasi pada 4 Mei lalu.
Pegawai tak lagi terlihat setelah izin operasional dicabut.
Sekitar satu minggu beroperasi, kantor World App di Jalan Juanda selalu dipadati warga untuk memindai retinanya.
Kepada kami, sang juru parkir mengaku sempat ditawari untuk memindai data retina.
Namun, khawatir terhadap keamanan data diri, ia menolak.
Kami bertemu dengan IP, salah satu warga yang ikut pemindaian retina.
Ia menceritakan proses pemindaian retina di kantor World App Cilandak, Jakarta Selatan.
Berdasarkan data Kementerian Komdigi, salah satu mitra operator World App, PT Terang Bulan Abadi belum mengantongi izin sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik atau PSE, serta tidak memiliki Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE).
Sementara, layanan uang kripto Worldcoin di Indonesia tercatat memiliki TDPSE atas nama PT Sandina Abadi Nusantara.
Kami mencoba untuk menelusuri keberadaan kedua perusahaan tersebut. Namun, tak membuahkan hasil.
Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, perlindungan data pribadi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan.
Negara harus memastikan inovasi digital tidak menjadi ancaman bagi privasi warganya.
Baca Juga Komdigi Sebut Worldcoin Sudah Kumpulkan Lebih dari 500.000 Data Retina Warga Indonesia di https://www.kompas.tv/saintek/592393/komdigi-sebut-worldcoin-sudah-kumpulkan-lebih-dari-500-000-data-retina-warga-indonesia
#scanretina #pencuriandata #worldapp
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/593473/viral-aplikasi-world-app-iming-iming-uang-data-retina-jadi-taruhan
Mereka mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi bernama World App karena tergiur imbalan uang usai memindai retina.
Tim sasaran mencoba mendatangi salah satu lokasi pemindaian retina warga di Jalan Juanda, Bekasi Timur yang sempat viral.
Sejak dibekukan oleh Komdigi, suasana kantor World App di Jalan Juanda, Bekasi Timur, tampak sepi.
Lokasi yang sebelumnya ramai dipadati warga kini nyaris tak ada aktivitas.
Menurut juru parkir setempat, operasional World App dibuka pada 27 April dan berhenti beroperasi pada 4 Mei lalu.
Pegawai tak lagi terlihat setelah izin operasional dicabut.
Sekitar satu minggu beroperasi, kantor World App di Jalan Juanda selalu dipadati warga untuk memindai retinanya.
Kepada kami, sang juru parkir mengaku sempat ditawari untuk memindai data retina.
Namun, khawatir terhadap keamanan data diri, ia menolak.
Kami bertemu dengan IP, salah satu warga yang ikut pemindaian retina.
Ia menceritakan proses pemindaian retina di kantor World App Cilandak, Jakarta Selatan.
Berdasarkan data Kementerian Komdigi, salah satu mitra operator World App, PT Terang Bulan Abadi belum mengantongi izin sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik atau PSE, serta tidak memiliki Tanda Daftar Penyelenggara Sistem Elektronik (TDPSE).
Sementara, layanan uang kripto Worldcoin di Indonesia tercatat memiliki TDPSE atas nama PT Sandina Abadi Nusantara.
Kami mencoba untuk menelusuri keberadaan kedua perusahaan tersebut. Namun, tak membuahkan hasil.
Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, perlindungan data pribadi bukan lagi sekadar pilihan, melainkan sebuah keharusan.
Negara harus memastikan inovasi digital tidak menjadi ancaman bagi privasi warganya.
Baca Juga Komdigi Sebut Worldcoin Sudah Kumpulkan Lebih dari 500.000 Data Retina Warga Indonesia di https://www.kompas.tv/saintek/592393/komdigi-sebut-worldcoin-sudah-kumpulkan-lebih-dari-500-000-data-retina-warga-indonesia
#scanretina #pencuriandata #worldapp
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/nasional/593473/viral-aplikasi-world-app-iming-iming-uang-data-retina-jadi-taruhan
Kategori
🗞
BeritaTranskrip
00:00Bergeser ke informasi lain sodara viral di media sosial.
00:03Warga berpondong-pondong memindai retina matanya di sejumlah tempat.
00:07Mereka mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi bernama World App
00:11karena tergiur imbalan uang usai memindai retina.
00:14Tim sasaran mencoba mendatangi salah satu lokasi pemindai retina warga
00:18di Jalan Juanda, Bekasi Timur yang sempat viral.
00:24BTC Ivana Arista, jurnalis Kompas TV sejak dibekukan oleh Komdigi.
00:30Melaporkan untuk Kompas yang berikut ini.
00:37Viral di media sosial, warga berpondong-pondong memindai retina matanya di sejumlah tempat.
00:44Mereka mendaftarkan diri pada sebuah aplikasi bernama World App
00:48karena tergiur imbalan uang usai memindai retina.
00:52Tim sasaran mencoba mendatangi salah satu lokasi pemindai retina warga
00:56di Jalan Juanda, Bekasi Timur yang sempat viral.
00:59Saudara, saat ini saya sedang dalam perjalanan menuju ke lokasi verifikasi World Apps
01:05yang ada di Jalan Juanda, Bekasi Timur.
01:09Lokasi ini sempat ramai dan menjadi polemik di masyarakat.
01:13Sebagai informasi saudara, aplikasi World Apps adalah sebuah aplikasi
01:17yang bisa digunakan untuk menyimpan data identitas digital.
01:23Identitas ini bukan hanya berupa nama ataupun tanggal lahir,
01:27melainkan data biometrik, yang mana itu adalah data retina mata kita.
01:35Kasih tahu dari kawan-kawan, untuk kalau mau dapat uang ya,
01:40jodot aplikasi World.
01:41Dapat berapa, Bu?
01:42Yang pertama, aku 240, suami aku 200.
01:48Sejak dibekukan oleh Komdigi, suasana kantor World App di Jalan Juanda, Bekasi Timur tampak sepi.
01:57Lokasi yang sebelumnya ramai dipadati warga, kini nyaris tak ada aktivitas.
02:02Menurut juru parkir setempat, operasional World App dibuka pada 27 April
02:06dan berhenti beroperasi pada 4 Mei lalu.
02:09Pegawai tak lagi terlihat setelah izin operasional dicabut.
02:13Work with me, Sabtu, kalau nggak salah tanggal 27 ya?
02:19Sabtu pertama, baru tutup, hari Sabtu juga.
02:25Hari Sabtu, hari apa ya? Tanggal 4 Mei.
02:29Tiga atau empat? Tiga ya?
02:31Tiga atau empat.
02:32Tiga.
02:33Tutupnya, aslinya tutupnya minggu lah.
02:36Sekitar satu minggu beroperasi, kantor World App di Jalan Juanda selalu dipadati warga untuk memindai retina.
02:47Pas masih ramai, ini kira-kira ada sampai berapa orang yang biasanya ngantri di sini?
02:53Banyak.
02:54Tidak ada babisnya.
02:55Oh iya.
02:55Banyak. Sampai nyukur.
02:57Sampai tali-tali dibikin sini-sini, ada bagarnya.
02:59Kepada kami, sang juru parkir mengaku sempat ditawari untuk memindai data retina.
03:07Namun, khawatir terhadap keamanan data diri, ia menolak.
03:10Saya takut.
03:11Takut apa, Pak?
03:12Mata saya itu nanti buat apaan.
03:14Oh gitu?
03:15Iya.
03:16Buat apaan mata saya atau HP saya dimasukin ke situ.
03:19Iya kan?
03:20Namanya zaman sekarang kita nggak tahu.
03:23Saya nggak mau, karena 200 ribu saya, mata saya disorotin di situ.
03:26Kami bertemu dengan IP, salah satu warga yang ikut pemindaian retina.
03:34Ia menceritakan proses pemindaian retina di kantor World App Cilandak, Jakarta Selatan.
03:39Awalnya saya melihat di sosial media, salah satunya di Instagram.
03:45Terus saya juga tahu info ini tuh dari teman kerja saya yang juga sudah duluan mendownload aplikasi ini.
03:53juga sudah memainkan aplikasi ini gitu.
03:57Emangnya apa yang dia ceritakan sih sampai Bapak tertarik download aplikasi World App itu?
04:04Apa namanya, mengimingi, klaim sebuah koin, nanti bisa di semacam withdraw, lalu bisa ditransfer ke rekeningnya sendiri.
04:18Lalu dia bisa dapatkan uang gitu dari aplikasi ini.
04:22Berdasarkan data Kementerian Komdigi, salah satu mitra operator World App PT Terang Bulan Abadi
04:28belum mengantungi izin sebagai penyelenggara sistem elektronik atau PSE
04:32serta tidak memiliki tanda daftar penyelenggara sistem elektronik atau TDPSA.
04:39Sementara layanan uang kriptoworldcoin di Indonesia tercatat memiliki TDPSA atas nama PT Sandina Abadi Nusantara.
04:46Kami mencoba menelusuri keberadaan kedua perusahaan tersebut namun tak membuahkan hasil.
04:52Kami telah melakukan pemanggilan dan klarifikasi dengan perwakilan Tools for Humanity
04:59di IF-8 yang menauni tiga layanan World pada hari Rabu kemarin 7 Mei 2025
05:06untuk meminta penjelasan mendalam atas berbagai aspek operasional dan kepatuhan hukum
05:13atas layanan World App, World Coin, dan World ID.
05:18Di tengah pesatnya kemajuan teknologi, perlindungan data pribadi bukan lagi sekedar pilihan
05:27melainkan sebuah keharusan.
05:30Negara harus memastikan inovasi digital tidak menjadi ancaman bagi privasi warganya.
05:35Terima kasih telah menonton!