Lewati ke pemutarLewatkan ke konten utamaLewati ke footer
  • kemarin dulu
KOMPAS.TV - Demi Mencukupi Kebutuhan Keluarga, Seorang Perempuan di Minahasa Utara Bekerja sebagai Pembuat Batako

Lokasi pabrik yang tidak jauh dari rumah membuat Alvina akhirnya memilih bekerja sebagai pembuat batako.

Pekerjaan ini memberinya upah Rp250 ribu hingga Rp300 ribu rupiah per hari, tergantung jumlah batako yang dibuatnya.

Upah harian ini membuat Alvina lebih mudah mengatur dan memenuhi berbagai keperluan rumah tangga.

Membuat batako adalah pekerjaan yang identik dengan dunia laki-laki, yang membutuhkan kekuatan fisik untuk mengangkut dan mengaduk campuran bahan baku, hingga mencetak dan mengeringkan batako.

Pekerjaan ini sering dilakukan di bawah sinar matahari, berdebu, dan minim alat keselamatan kerja.

Bagi Alvina, tidak adil melekatkan batasan gender pada pekerjaan tertentu. Dengan modal daya juang dan keterampilan, ia ingin berada di ruang mana pun, termasuk di pekerjaan pembuatan batako yang selama ini dianggap bukan untuk perempuan.

Baca Juga Dibalik Kisah Pengrajin Dimas Batik, Batik Tulis Tasikmalaya yang Tembus Pasar Global di https://www.kompas.tv/lifestyle/592658/dibalik-kisah-pengrajin-dimas-batik-batik-tulis-tasikmalaya-yang-tembus-pasar-global

#pengrajinbatako #batako #minahasa #perempuantangguh

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/592990/kerja-berat-tak-halangi-semangat-kisah-perempuan-pembuat-batako

Kategori

🗞
Berita
Transkrip
00:00Ketika kesorotan lainnya saudara, demi mencukupi kebutuhan keluarga,
00:04seorang perempuan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara,
00:06bekerja sebagai pembuat batako yang identik dengan dunia laki-laki.
00:11Pekerjaan itu membutuhkan kekuatan fisik,
00:13namun dengan daya juang dan keterampilan,
00:16perempuan itu menembus batasan gender.
00:21Ketika penghasilan suami tidak mencukupi,
00:24Alvina Masala sadar,
00:26ia harus bekerja dan ikut menghasilkan uang.
00:30Namun di Desa Mapanget, Kecamatan Talawaan, Minahasa Utara, Sulawesi Utara,
00:35Alvina hanya punya akses ke pekerjaan membuat batako.
00:40Lokasi pabrik yang tidak jauh dari rumah,
00:43membuat Alvina akhirnya memilih bekerja sebagai pembuat batako.
00:47Pekerjaan ini memberi Alvina upah Rp250.000 hingga Rp300.000 per hari,
00:55tergantung jumlah batako yang dibuatnya.
00:58Upah harian membuat perempuan ini lebih mudah mengatur
01:02dan memenuhi berbagai keperluan rumah tangga.
01:06Membuat batako adalah pekerjaan yang identik dengan dunia laki-laki,
01:10yang membutuhkan kekuatan fisik untuk mengangkut dan mengaduk campuran bahan baku
01:15hingga mencetak dan mengeringkan batako.
01:17Pekerjaan ini sering dilakukan di bawah sinar matahari,
01:21berdebu, dan minim alat keselamatan kerja.
01:25Bagi Alvina, tidak adil melekatkan batasan gender pada pekerjaan tertentu.
01:31Dengan modal daya juang dan keterampilan,
01:34ia ingin berada di ruang manapun,
01:36termasuk di pekerjaan pembuatan batako yang selama ini dianggap bukan untuk perempuan.
01:42Membantu perekonomian,
01:44lagi yang terang juga harus membantu orang tua di kampung,
01:47jadi terang butuh lebih biar perekonomian,
01:51biar dapat hasil lebih bagus.
01:54Ya cukup dan tidak cukup, ya dicukupi pak.
01:57Yang pentingnya kita perusahaan dan setelah kejar.
02:01Setiap rupiah upah yang diterima,
02:03menyimpan kebanggaan Alvina menjadi penolong bagi sang suami
02:06yang menahkodai rumah tangga mereka,
02:09dan menjadi teladan ketangguhan bagi anak-anaknya.
02:14Selain untuk memenuhi kebutuhan keluarga,
02:17Alvina juga mengisihkan pendapatannya
02:19untuk dikirim ke orang tua di kampung halaman.
02:23Sehat selalu perempuan tangguh.
02:26Cimidapar, Kompas TV, Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Dianjurkan