JAWA TIMUR, KOMPAS.TV - Warga Desa Munggu, Ponorogo, Jawa Timur, terpaksa seberangkan keranda jenazah menggunakan bambu untuk mencapai pemakaman.
Hal ini dilakukan warga karena jembatan satu-satunya di desa tersebut putus diterjang banjir, yang membuat warga terisolasi.
Sejumlah warga Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Jawa Timur, terpaksa menggotong keranda jenazah Saitun yang meninggal dunia pada usia 74 tahun, untuk menyeberangi sungai. Hal ini dilakukan warga karena jembatan satu-satunya di desa tersebut putus diterjang banjir yang terjadi pada Rabu, 20 Maret kemarin.
Untuk bisa mencapai pemakaman di seberang sungai, warga harus menuruni tebing sungai setinggi empat meter. Jalan yang licin akibat lumpur dan air sungai pun menjadi kendala. Warga kemudian berinisiatif membuat jembatan dari dua bilah bambu untuk menarik keranda dari bawah menuju ke atas tebing.
Warga yang ingin melayat ke rumah almarhum pun terhalang oleh jembatan yang putus. Mereka harus berjalan kaki lebih dari 5 kilometer dan menyebrangi sungai.
Jembatan yang putus membuat warga 4 RT di Desa Munggu terisolasi. Warga berharap jembatan segera diperbaiki karena menjadi andalan bagi aktivitas mereka, seperti ke sekolah, pasar, dan sawah.
Baca Juga Akses Jalan Buruk, Ibu Hamil di Seram Barat Ditandu Warga Sejauh 30 Km di https://www.kompas.tv/regional/581395/akses-jalan-buruk-ibu-hamil-di-seram-barat-ditandu-warga-sejauh-30-km
#jembatanputus #ponorogo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/582052/gegara-jembatan-putus-warga-desa-ponorogo-gunakan-bambu-untuk-seberangkan-keranda-jenazah
Hal ini dilakukan warga karena jembatan satu-satunya di desa tersebut putus diterjang banjir, yang membuat warga terisolasi.
Sejumlah warga Desa Munggu, Kecamatan Bungkal, Ponorogo, Jawa Timur, terpaksa menggotong keranda jenazah Saitun yang meninggal dunia pada usia 74 tahun, untuk menyeberangi sungai. Hal ini dilakukan warga karena jembatan satu-satunya di desa tersebut putus diterjang banjir yang terjadi pada Rabu, 20 Maret kemarin.
Untuk bisa mencapai pemakaman di seberang sungai, warga harus menuruni tebing sungai setinggi empat meter. Jalan yang licin akibat lumpur dan air sungai pun menjadi kendala. Warga kemudian berinisiatif membuat jembatan dari dua bilah bambu untuk menarik keranda dari bawah menuju ke atas tebing.
Warga yang ingin melayat ke rumah almarhum pun terhalang oleh jembatan yang putus. Mereka harus berjalan kaki lebih dari 5 kilometer dan menyebrangi sungai.
Jembatan yang putus membuat warga 4 RT di Desa Munggu terisolasi. Warga berharap jembatan segera diperbaiki karena menjadi andalan bagi aktivitas mereka, seperti ke sekolah, pasar, dan sawah.
Baca Juga Akses Jalan Buruk, Ibu Hamil di Seram Barat Ditandu Warga Sejauh 30 Km di https://www.kompas.tv/regional/581395/akses-jalan-buruk-ibu-hamil-di-seram-barat-ditandu-warga-sejauh-30-km
#jembatanputus #ponorogo
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/regional/582052/gegara-jembatan-putus-warga-desa-ponorogo-gunakan-bambu-untuk-seberangkan-keranda-jenazah
Kategori
🗞
Berita