Empat Tempat Wisata Disegel karena Langgar Aturan, Ini kata Ekonom Lingkungan | ROSI
JAKARTA, KOMPAS.TV - Empat tempat wisata di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat resmi disegel oleh Pemerintah provinsi Jabar bersama Kementerian Lingkungan Hidup.
Satu dari empat tempat wisata tersebut langsung dibongkar yakni, Hibisc Fantasy Puncak. Tiga lokasi wisata lainnya masih dalam tahap penyelidikan. Wahana dibongkar, karena dinilai melanggar aturan dan berkontribusi terhadap masalah lingkungan di kawasan Bogor.
Ekonom Lingkungan yang juga CEO Think Policy, Andhyta F Utami mengatakan poin dari perizinan itu karena ruang terbuka hijau memiliki peran penting bagi masyarakat. Jika itu akhirnya diabaikan demi kepentingan segelintir orang, maka penyerapan air tidak akan maksimal.
Afutami menyebut penanganan banjir perlu dilakukan dari hulu hingga hilir. Melihat tangkapan google earth itu, ia menilai bahwa tidak ada prioritas untuk melindungi hutan dan justru mengedepankan pembangunan tanpa memperhitungkan biaya lingkungan.
Tangkapan google earth menunjukkan dalam kurun waktu 2015-2025, tampak ada perbedaan signifikan kawasan ruang terbuka hijau di area Cisarua, Bogor. Wilayah Gunung Mas pada tahun 2015 masih berupa hutan, sedangkan 2025 sudah didominasi dengan bangunan. Selain itu, area kebun teh di Puncak, Bogor tahun 2015 masih berupa kawasan hijau. Hal berbeda kondisi 10 tahun kemudian yang menunjukkan adanya pembangunan.
Afutami melihat ada kegagalan sistem untuk benar-benar mencegah korupsi, perizinan, atau tata kelola yang harusnya didesak agar hal itu tidak terjadi. Lebih jauh, Afutami juga menduga ada masalah mental korupsi juga dalam situasi ini.
"Dan yang paling penting kalau dalam kerangka ekonomi lingkungan bagaimana kita itu terlalu melakukan future discounting. Future discounting Itu bagaimana kita menilai menilai secara tinggi keuntungan hari ini. Tapi kita lupa memperhitungkan jangka panjangnya, padahal jauh lebih besar dampaknya. Sering kali mendewakan pembangunan di atas segalanya seolah-olah tidak butuh alam, pohon atau ekosistem," ungkapnya.
Saksikan selengkapnya di kanal youtube KompasTV.
Link: https://youtu.be/i7Fs34VzCy8
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/579037/empat-tempat-wisata-disegel-karena-langgar-aturan-ini-kata-ekonom-lingkungan-rosi
JAKARTA, KOMPAS.TV - Empat tempat wisata di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat resmi disegel oleh Pemerintah provinsi Jabar bersama Kementerian Lingkungan Hidup.
Satu dari empat tempat wisata tersebut langsung dibongkar yakni, Hibisc Fantasy Puncak. Tiga lokasi wisata lainnya masih dalam tahap penyelidikan. Wahana dibongkar, karena dinilai melanggar aturan dan berkontribusi terhadap masalah lingkungan di kawasan Bogor.
Ekonom Lingkungan yang juga CEO Think Policy, Andhyta F Utami mengatakan poin dari perizinan itu karena ruang terbuka hijau memiliki peran penting bagi masyarakat. Jika itu akhirnya diabaikan demi kepentingan segelintir orang, maka penyerapan air tidak akan maksimal.
Afutami menyebut penanganan banjir perlu dilakukan dari hulu hingga hilir. Melihat tangkapan google earth itu, ia menilai bahwa tidak ada prioritas untuk melindungi hutan dan justru mengedepankan pembangunan tanpa memperhitungkan biaya lingkungan.
Tangkapan google earth menunjukkan dalam kurun waktu 2015-2025, tampak ada perbedaan signifikan kawasan ruang terbuka hijau di area Cisarua, Bogor. Wilayah Gunung Mas pada tahun 2015 masih berupa hutan, sedangkan 2025 sudah didominasi dengan bangunan. Selain itu, area kebun teh di Puncak, Bogor tahun 2015 masih berupa kawasan hijau. Hal berbeda kondisi 10 tahun kemudian yang menunjukkan adanya pembangunan.
Afutami melihat ada kegagalan sistem untuk benar-benar mencegah korupsi, perizinan, atau tata kelola yang harusnya didesak agar hal itu tidak terjadi. Lebih jauh, Afutami juga menduga ada masalah mental korupsi juga dalam situasi ini.
"Dan yang paling penting kalau dalam kerangka ekonomi lingkungan bagaimana kita itu terlalu melakukan future discounting. Future discounting Itu bagaimana kita menilai menilai secara tinggi keuntungan hari ini. Tapi kita lupa memperhitungkan jangka panjangnya, padahal jauh lebih besar dampaknya. Sering kali mendewakan pembangunan di atas segalanya seolah-olah tidak butuh alam, pohon atau ekosistem," ungkapnya.
Saksikan selengkapnya di kanal youtube KompasTV.
Link: https://youtu.be/i7Fs34VzCy8
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/talkshow/579037/empat-tempat-wisata-disegel-karena-langgar-aturan-ini-kata-ekonom-lingkungan-rosi
Kategori
🗞
Berita